blank
Dr KH Ahmad Darodji MSi (tengah), didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Drs H Ali Mufiz MPA dan Sekretaris Umum Drs KH Muhyiddin MAg, memimpin rapat khusus membahas permohonan pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari Ketua Umum MUI, di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (11/3/2022). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, menyikapi serius informasi terkait permohonan pengunduran diri KH Miftachul Akhyar, dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI.

Melalui rapat yang digelar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (11/3/2022), MUI Jateng bersikap, tidak menerima permohonan pengunduran diri itu, dan tetap meminta KH Miftachul Akhyar dipertahankan, untuk tetap memimpin MUI hingga masa bakti selesai.

Rapat MUI Jateng yang dipimpin Ketua Umum Dr KH Ahmad Darodji MSi dan Sekum Drs KH Muhyiddin MAg, dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Drs KH Ali Mufiz MPA, pengurus harian dan ketua komisi, akhirnya memutuskan hal itu.

BACA JUGA: Sentil Kartu Tani, Sriyanto Gerindra Nyatakan Keberpihakan Anggaran pada Petani Rendah

Selanjutnya, sikap itu dituangkan dalam surat Nomor: A.5/DP P.XIII/SR/III/2021, tertanggal 11 Maret 2022, ditandatangani Ketum Dr KH Ahmad Darodji MSi dan Sekum Drs KH Muhyiddin MAg. Surat itu ditujukan kepada Ketua Umum MUI, di Jakarta.

Argumentasi yang dibangun MUI Jateng yakni, yang bersangkutan dinilai sebagai sosok dan tokoh yang memiliki integritas keulamaan tinggi, sehingga masih dibutuhkan umat dan bangsa Indonesia.

”MUI Jateng mengajak semua pihak untuk mempertahankan KH Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum MUI hingga akhir masa jabatan,” tegas Kiai Darodji kepada pers, usai memimpin rapat.

BACA JUGA: Fraksi PKB Jateng Dukung Perda Perlindungan Driver Online

Ditegaskan dia, sikap MUI Jateng menggunakan diksi tidak menolak, tetapi tidak menerima pengunduran dirinya.
Menurutnya, bila permohonan mundur Kiai Akhyar diterima, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kegaduhan yang disebab pro dan kontra, yang muaranya tidak hanya melanda MUI, tapi dapat meluas ke berbagai lini.

Tentu sikap semacam ini tidak kita kehendaki bersama.
Maka, tambah Kiai Darodji, sikap tetap mempertahankan Kiai Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI, sebagai langkah terbaik.

Darodji berharap, sikap MUI Jateng ini dapat didukung semua pihak. Mengingat, permohonan mundur Kiai Miftachul Akhyar dari Ketum MUI, terkait dengan Muktamar NU di Lampung, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Presiden: UNS Sudah Jadi Kapal Besar, Hati-hati Bila Harus Berubah

Di mana dalam rapat Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), ada yang meminta Kiai Mihtachul Akhyar bila ditetapkan sebagai Rais Am PBNU, agar tidak merangkap jabatan sebagai Ketua Umum MUI.

Menurut Kiai Darodji, sebelumnya KH Sahal Mahfudh dan Kiai Makruf Amin saat itu juga menjabat sebagai Rais Am PBNU dengan Ketum MUI, juga tidak ada masalah.

Menindaklanjuti hasil rapat MUI Jateng ini, Kiai Darodji juga siap untuk menemui Kiai Mihtachul Akhyar dan sesepuh PBNU KH Musthofa Bisri (Gus Mus), agar problem ini dapat terpecahkan.

Riyan