blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis ketika membuka pelatihan kepemudaan, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz berbagi kiat-kiat menjadi enterpreneur sukses kepada para pemuda dalam pelatihan kewirausahaan bagi anggota organisasi keepemudaan Tingkat Kota Magelang.

Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang di Gedung Wanita, kemarin.

Menurutnya, pengusaha harus memiliki keberanian untuk mencoba dan berinovasi.

‘’Menjadi enterpreneur, yang pertama harus punya keberanian mencoba. Selain itu, lakukan ATM yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi. Karena menghasilkan sesuatu yang original tidak gampang,’’ katanya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu menerangkan, memulai usaha bisa diawali dari melihat yang sedang trend di sekitar kita, tidak perlu yang susah-susah.

Dia mencontohkan dirinya, yang mulai menjalankan enterpreneurship sejak kuliah. Dimulai dari hal yang sederhana, seperti menjual fotocopi diktat-diktat kedokteran.

Selanjutnya, seorang enterpreur juga harus punya sifat jujur dan bertanggung jawab, karena modal yang paling utama adalah kepercayaan.

Tak hanya itu, Aziz mengajak pemuda untuk menggali potensi pengelolaan sampah. Karena bila dikelola dengan cerdas, akan menghasilkan keuntungan yang besar.

‘’Di Kota Magelang terdapat 60 ton sampah sehari. Kalau anak-anak mudanya mau gerak luar biasa,’’ tuturnya.

Dia menjelaskan, menjadi enterpreneur bisa dilakukan  dengan mulai membentuk kelompok dan saling bekerja sama. Harus mau berbagi ilmu, karena semakin berbagi semakin banyak yang kita dapatkan. Kuncinya, jangan takut bersaing.

‘’Orang Magelang harus siap bersaing. Kalau belum menang, harus belajar lagi. Belajar yang paling bagus adalah belajar dengan orang sukses,’’ terangnya.

Dia juga mendorong para calon wirausahawan bisa bersaing di luar Kota Magelang, misalnya di Kabupaten Magelang.

Melihat potensi Borobudur, bisa menjadi pangsa pasar untuk menjual merchandise seperti kaos dan berbagai kerajinan lainnya.

Kegiatan pelatihan kepemudaa ini  diikuti 150 orang dari berbagai organisasi pemuda dan karang taruna.

Kepala Disporapar Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih menjelaskan, maksud kegiatan ini di antaranya untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi pemuda, serta meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.

Materi yang didapatkan dari pelatihan ini adalah ketrampilan boga seperti aneka kuliner dan food art.

Selanjutnya penguasaan media sosial untuk menunjang pemasaran secara online. Peserta akan dibantu permodalan dengan persyaratan tertentu.

Pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Disporapar Solo yang akan memfasilitasi pemuda yang serius terjun menjadi wirausaha.

‘’Solo punya Kampus Pemuda. Macam-macam materi di sana ada, sampai dengan link tempat kerja. Jadi bila sudah selesai dan ada datanya, siapa yang mau mengikuti pelatihan kita antar kesana,’’ ujarnya.

Kedepan, pelatihan ini akan terus dipantau. Setidaknya minimal 40% dari peserta diharapkan sukses menjadi enterprenur.

‘’Kami juga melibatkan Disperindag dan Disnaker. Kami kerja tidak sendiri, melainkan saling bersinergi dan berkolaborasi. Tidak hanya di Kota Magelang, tapi juga bekerja sama dengan daerah lain seperti Disporapar Solo atau Disporapar Kabupaten Magelang, agar lebih terbuka dan berdaya saing,’’ terangnya.

 

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor  : Doddy Ardjono