SEMARANG (SUARABARU.ID) – Forum Wartawan Lokal Jateng (FWLJ) kembali menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (5/2/2022).
Kegiatan di Aula Kecamatan Candisari Kota Semarang tersebut, diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media se Jawa Tengah.
Ketua Panitia, Hadi Wibowo menyampaikan, bahwa penyelenggaraan orientasi wartawan ini, merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas kompetensi menuju Uji Kompetensi Wartawan (UKW), agar ke depan para wartawan memiliki kompetensi yang diakui oleh masyarakat.
“Orientasi Wartawan ini menjadi langkah awal bagi rekan-rekan wartawan, agar nantinya ke depan bisa mengikuti UKW yang di selenggarakan PWI Jateng,” kata koordinator FWLJ dalam laporan pelaksanaan kegiatan orientasi wartawan.
Setiawan Hendra Kelana, Sekretaris PWI Jawa Tengah dalam sambutannya menandaskan, bahwa wartawan adalah pekerjaan profesi, maka harus memiliki kualitas kompetensi dalam melaksanakan kerja jurnalistiknya.
“Saat ini banyak sekali wartawan, tapi kami ingin kawan-kawan yang berkompeten, tidak hanya bisa menulis. Akan tetapi juga mampu mengimplementasikan etika, baik etika dalam menulis maupun beretika dalam kehidupan sehari-hari,” kata Iwan, sapaan akrabnya.
Ia juga mengingatkan agar peserta orientasi kewartawanan tetap berpegang teguh pada setiap pedoman jurnalistik. Baik Kode Etik Jurnalistik (KEJ), UU Pers maupun UU Perlindungan Perempuan dan Anak dalam menyajikan pemberitaannya.
Sedang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Wali Kota Semarang sangat mengapresiasi positif penyelenggaraan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian yang digelar oleh FWLJ bekerja sama dengan PWI Jateng tersebut.
Sebab tugas wartawan adalah menyampaikan setiap berita apa pun bentuknya kepada masyarakat, sehingga sangat diperlukan peningkatan kualitas profesi wartawan agar lebih profesional dalam menyajikan berita
“Berita yang dibuat wartawan adalah sebagai bentuk kontrol sosial dan evaluasi program pemerintah, sehingga harus disampaikan secara profesional,” tandas Wakil Wali Kota Semarang dalam sambutannya.
Absa
