blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyapa siswa yang menjalani PTM dam daring, saat memantau di SMPN 12 Semarang, Senin (28/2/2022). Foto: antara

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan, terdapat sejumlah sekolah yang pembelajaran tatap mukanya (PTM) harus dihentikan sementara, menyusulnya adanya siswa yang terkonfirmasi positif covid-19.

”Ada laporan dua sampai tiga sekolah yang harus dihentikan PTM-nya, karena ada siswanya yang positif,” kata Hendi sapaan akrabnya di Semarang, Selasa (1/3/2022).

Dengan kondisi itu, PTM di Kota Semarang secara umum masih tetap berjalan. ”Sejauh ini masih terkendali. Namun untuk menghentikan keseluruhan PTM belum kami lakukan,” tambahnya.

BACA JUGA: Tujuh Peserta Lolos Uji Kompetensi dan Integritas Satgas PPKS USM

Ada pun untuk kasus covid-19 di Kota Semarang saat ini, sudah mengalami penurunan dibanding sepekan terakhir. ”Saat ini sudah mulai menurun dibanding saat puncak beberapa waktu lalu, yang mencapai 1.000 kasus lebih. Mudah-mudahan trennya terus menurun,” imbuh Hendi.

Meski kasus menurun, angka kematian akibat covid-19 di Kota Semarang masih relatif tinggi. Berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 20.00 WIB, tercatat jumlah pasien yang meninggal akibat covid-19 sudah mencapai 115 orang.

Ada penambahan jumlah pasien meninggal hingga 32 orang, dibanding hari sebelumnya. Wali kota menyebut, 60 persen pasien yang meninggal dalam kondisi belum memperoleh vaksinasi lengkap, bahkan belum pernah divaksin.

BACA JUGA: Mulai Disalurkan, Ketua DPRD Kudus Imbau Bansos Sembako Dimanfaatkan Secara Bijak

Sedangkan sisanya, merupakan warga lanjut usia, serta pasien yang memiliki komorbid. Meski ada juga yang sudah memperoleh vaksin dosis ketiga.

Kepada warga lanjut usia maupun yang memiliki komorbid, dia mengimbau, agar mengurangi mobilitasnya, untuk meminimalisasi risiko tertular covid-19.

”Kalau pun harus keluar rumah, harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” pintanya.

Riyan