Rumah warga Kalijati Kemiriombo Kaliwiro Wonosobo yang terancam ambruk. Foto : SB/dok BPBD

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kaliwiro Wonosobo dan sekitarnya membuat Sungai Kalijati di Desa Kemiriombo, Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo Jawa Tengah banjir disertai lumpur yang cukup besar.

Persis di pinggir sungai yang membelah wilayah Kelurahan Kaliwiro dengan Desa Kemiriombo itu, berdiri beberapa rumah warga yang dibangun secara permanen dan sudah ditinggali bertahun-tahun.

Warga setempat pun membuat senderan dari dasar sungai setinggi kurang 4 meter untuk menahan pondasi rumah di atasnya agar lebih kokoh dan kuat. Setiap musim hujan tiba Sungai Kalijati juga selalu mengalami banjir.

Diduga karena masa bangunan senderan sudah cukup lama dan banjir cukup besar, akibatnya senderan dan pondasi rumah warga longsor hingga membuat bangunan rumah tersebut menggantung dan terancam roboh.

“Salah satu rumah warga milik Wijiyanto (65) di Kampung Kalijati Desa Kemiriombo Kaliwiro fondasinya tergerus sungai. Jadi fondasi yang berada tepat di tanggul sungai longsor Rabu (23/2) sore sekitar pukul 16.30 WIB,” terang Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Bambang Trie, Kamis (24/2/2022).

Rumah Kosong

Warga setempat dan relawan BPBD Wonosobo memasang garis pengaman. Foto : SB/dok BPBD

Saat kejadian, rumah tersebut dalam keadaan kosong. Karena penghuni tengah pergi ke luar kota. Hingga banjir belum surut, senderan dan pondasi rumah tersebut masih tergerus arus sungai. Video senderan rumah tergerus banjir mendadak viral di media sosial.

“Ini penghuninya sedang di luar kota jadi rumah kosong. Sehingga, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi ini terus ada longsor susulan karena gerusan arus sungai masih berlangsung. Evakuasi seisi rumah juga langsung dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP),” ujarnya.

Sementara itu, tim BPBD Wonosobo dan relawan memasang garis pengaman di lokasi kejadian. Hal itu agar tidak ada orang yang masuk ke titik rawan. Karena dikhawatirkan rumah bisa ambruk jika gerusan akibat banjir terus terjadi.

“Kami memasang garis pengaman. Agar warga tidak sampai ada korban. Selain itu, juga melakukan evakuasi barang-barang berharga dari rumah tersebut. Meski pemilik rumah sudah pulang, tetap diminta mengkosongkan kediamannya,” kata dia.

Bambang menambahkan, kepada warga untuk tetap waspada mengingat intensitas hujan di wilayah Wonosobo masih tinggi. Warga yang rumahnya berada di pinggir sungai atau tebing untuk lebih waspada dan hati-hati jika hujan deras turun dengan intensitas tinggi.

“Selain melakukan evakuasi, kami juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati. Karena intensitas hujan masih cukup tinggi dalam beberapa waktu ke depan,” imbuh pria yang pernah menjabat sebagai Camat Kalikajar Wonosobo itu.

Muharno Zarka