JEPARA (SUARABARU.ID) – Penggalian dan pelestarian budaya dan sejarah melalui diskusi kajian serta kegiatan – kegiatan lainnya pasti ada tahapannya berupa road map. Dengan demikian dapat diketahui tahapan-tahapan kegiatan yang dapat dilaksanakan bersama
Hal ini disampaikan oleh Zamroni Listiaza kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara, Kamis (24/2-2022) saat menerima pengurus Forum Pemuda Pelestari Budaya dan Sejarah (FPPBS) Jepara yang dipimpin ketua forum M. Dalhar.
Turut mendampingi penasehat FPPBS, Hadi Priyanto, M. Burhan serta pengurus FPPBS Raka Tyaswara, Aliva Rosdiana, Adi Pratama, Faricha, Khanif Hidayatulah.S, Ulil Abshor dan Sudi Haryanto. Pada kesempatan tersebut Zamroni juga didampingi Kabid Kebudayaan, Ida Lestari dan Lia Supardianik Kasie Sejarah dan Kepurbakalaan Disparbud Jepara.
Sejalan dengan Zamroni, Hadi Priyanto juga menyampaikan bahwa menjaga dan melestarikan sejara budaya dan sejarah Jepara harus dilakukan secara bersama-sama serta melibatkan pemuda Jepara agar tumbuh kesadaran dan rasa cinta terhadap daeranya.
Sebab sejarah dan budaya Jepara merupakan identitas yang harus melekat pada diri pemuda Jepara, mengingat perjalanan panjang sejarah Jepara. Maka sejarah dan budaya Jepara, seyogyanya diabadikan melalui buku agar peradaban tidak hilang dan tergerus oleh zaman.
“Karena itu salah satu gerakan literasi adalah budaya,” ujarnya. Hadi juga mengungkapkan pentingnya Jepara memiliki buku Babad Jepara agar generasi muda dapat belajar dari perjalanan sejarah dan budaya.
Sementara ketua FPPBS, M. Dalhar menyampaikan harapannya ada kerja sama dalam pelestarian budaya dan sejarah Jepara khususnya ditujukan bagi pemuda Jepara.
“Kami berharap bisa menggali sejarah dan budaya Jepara dan bersinergi bersama melalui program kegiatan bersama dinas-dinas terkait dan masyarakat,” ujarnya. Maka, untuk mewujudkannya akan dibuat road map program pelaksanaan kegiatan
Alvaros
