WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggulirkan berbagai strategi guna meningkatkan jumlah penerima vaksin Covid-19 untuk anak. Salah satunya menggelar vaksinasi covid-19 di Taman Pendidikan Alquran yang menyasar santri usia 6-12 tahun.
“Kita harus tetap waspada terhadap bahaya covid-19, karena belum semua masyarakat divaksin Covid-19, terutama anak-anak. Alhamdulillah Pemerintah Jawa Tengah bekerjasama dengan Santri Gayeng Nusantara menyelenggarakan vaksinasi anak usia 6-12 tahun,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di sela vaksinasi santri di TPQ Roudlotul Muhajirin, Jolontoro Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Selasa (15/2/2022).
Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin mengatakan, vaksinasi anak di TPQ yang diselenggarakan dengan merangkul komunitas atau organisasi masyarakat merupakan salah satu strategi untuk menarik warga supaya mengajak anak-anaknya melakukan vaksinasi covid-19.
Menurutnya, tidak sedikit masyarakat merasa percaya dengan sekolah dan lembaga pendidikan agama nonformal, seperti TPQ sebagai tempat melakukan vaksinasi covid-19. Hal itu karena lembaga TPQ dan para guru mendapat kepercayaan dari orang tua santri.
“Biasanya masyarakat kita ada kepercayaan pada sekolah baik SD maupun SMP. Tapi tidak menutup kemungkinan kita juga menggandeng TPQ karena guru-guru dan lembaga TPQ mendapat kepercayaan dari masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan dalam rangka peresmian TPQ Roudlotul Muhajirin tersebut, ditargetkan sebanyak 500 dosis vaksin untuk santri di sekitar TPQ, namun peserta yang mendaftar mencapai 1.000 santri sehingga penyediaan ditambah menjadi 1.000 dosis.
Selain di TPQ dan pondok pesantren, Pemerintah Provinsi Jateng bersama lembaga, komunitas, dan organisasi masyarakat juga menyelenggarakan pelayanan vaksin untuk anak di sekolah-sekolah, rumah sakit, dan sentra vaksinasi.
Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin mengajak semua warga di berbagai kalangan untuk memperketat protokol kesehatan. Terlebih saat ini kasus penularan Covid-19 maupun variannya mengalami peningkatan. Kendati terjadi lonjakan kasus, namun kasus kematian akibat terpapar covid-19 masih rendah.
“Untuk saat ini lonjakannya tinggi, tetapi untuk BOR masih standar atau landai. Selain itu keterpakaian tempat tidur di rumah sakit juga relatif rendah. Kondisi tersebut karena pasien Covid-19 sudah divaksin, sehingga ketika terpapar sudah memiliki imun,” terangnya.
Hery Priyono