blank
Wartawan Suarabaru.id, Kebumen Komper Wardopo menyerahkan santunan anak yatim yang diterima ibunya, Ny Sti Mufairoh di Desa Kawedusan RT 04 RW 01 Kebumen, Jumat 11/2.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Insan wartawan anggota PWI Kebumen mendistribusikan sekitar 255 paket sembako. Uniknya, sembako itu dibagikan ke warga lingkungan sekitar wartawan.

Menurut Ketua PWI Kebumen Supriyanto didampingi Ketua Panita HPN Kabupaten Kebumen 2022 M Tohri, Jumat (11/2), pada peringatan HPN 2022 dan HUT ke-76 PWI pihaknya bersama panitia membagikan paket sembako kepada kaum duafa serta memberikan santunan bagi anak yatim.

Secara simbolis santunan bagi 10 anak yatim telah diberikan pada malam syukuran menyambut HPN pada Selasa 8/2. Sedangkan untuk distribusi 255 paket sembako, wartawan membagikan di masing-masing tempat tinggal mereka.

“Ini wujud PWI Kebumen Jogo Tonggo. Harapannya wartawan lebih membumi dan PWI selalu ada di hati warga,”jelas Supriyanto.

blank
Kegiatan baksos para wartawan PWI Kebumen membagikan sembako di sekitar tempat tinggalnya.(Foto:SB/Dok)

Sementara itu Penasihat PWI Kebumen Nanang W Hartono membagikan 12 paket sembako ke lingkungan Perumahan Korpri, Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kebumen. Dirinya memilih membagikan sembako pada hari Jumat (11/2) mengharap keberkahan.

“Saya serahkan ke kiai kampung guru mengaji dan minta didoakan. Ini tradisi yang baik yakni membagikan sembako ke warga kurang mampu di lingkungan sekitar tempat tinggal kita sebagai bentuk kepedulian,”ungkap jurnalis senior itu.

Sedangkan Syarif, jurnalis Sorot Kebumen membagikan sembako kepada warga di Desa Jogosimo. Desa Jogosimo di pesisir Kecamatan Klirong masih banyak warga kurang mampu sehinngg 10 paket sembako itu sangat tepat dibagikan di sana.

Penasihat PWI Kebumen Komper Wardopo membagikan 10 paket sembako dan satu santunan anak yatim di lingkungannya. Sasarannya warga di lingkungan RT 04 RW 01 Desa Kawedusan, Kecamatan Kebumen.

Di antara tetangga wartawan itu di Desa Kawedusan ada yang berprofesi tukang becak, muadin musala dan penjaga kebersihan musala, penggali kubur, buruh serabutan, janda ditinggal mati suami hingga tukang batu.

Komper Wardopo