Di lokasi ini terdapat aneka hewan ternak, ikan hingga ragam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong hingga sereh yang telah dimanfaatkan baik dikonsumsi sendiri maupun dijual.
Di bagian lain, anggota SGSP Sungkono mengaku sangat terbantu karena perusahaan persemenan di Rembang ini melalui program CSR memfasilitasinya dengan menyediakan lahan untuk bertanam.
Bukan hanya lahan, perusahaan juga mendukung pesanggem lewat pemberian bibit jagung gratis sekitar 7 kg, dan menerjunkan local hero untuk setiap saat mendampingi para petani.
”Kami sudah lama menanam jagung di sini. Sejak dulu naluri saya mengatakan, pabrik semen ini tak akan membiarkan para petani sendiri. Melalui program SGSP, perusahaan membantu kami mengelola lahan agar hasilnya maksimal,” kata Sungkono.
Kehadiran SGSP dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani sanggem, mendapatkan apresiasi dari tokoh agama dan sesepuh masyarakat Desa Timbrangan, Achmad Achid.
Menurut Mbah Achid, sapaan akrabnya, aktivitas bisnis PTSG telah menciptakan multplier effect atau dampak ikutan bagi desa-desa sekitar seperti Timbrangan, Kajar, Tegaldowo, Pasucen, Kadiwono dan Ngampel (Kabupaten Blora).
‘’Dampak positifnya ada. Pengaruhnya langsung dirasakan. Sebagai penasihat SGSP, Semen Gresik itu membuat ekonomi dan kesejahteraan warga yang mayoritas petani itu meningkat. Indikatornya ada, salah satunya lantai rumah warga banyak yang berubah dari tanah menjadi keramik,’’ katanya.
Diakuinya, sebuah perusahaan disebut peduli jika memiliki tiga program yang menyentuh langsung ke masyarakat, yaitu sosial ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan. Program itu ada semua pada PTSG.
wied