SLAWI (SUARABARU.ID) – Sedikitnya 25 Karyawati PT Leea Footwear Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Balapulang, Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengalami kesurupan, Rabu (26/1/2022).
Manager PT Leea Footwear Indonesia, Solikhin ditemui di kantornya membenarkan atas kejadian tersebut. Video karyawati kesurupan sempat viral di beberapa grup whatsApp.
Solikhin menceriterakan, sekira pukul 10.00 WIB saat itu dirinya sedang ada meeting tiba-tiba ada laporan tujuh karyawati yang kesurupan di Bagian Assembling. Ternyata semakin lama, semakin bertambah. Melihat kondisi seperti itu maka diputuskan bagi yang tidak terkena (sehat) dikeluarkan/dipulangkan.
“Awal kejadian kesurupan di bagian assembling lalu menular ke bagian lain. Tetapi ada juga yang menular di kantin. Saat yang kesurupan berangsur pada sadar, langsung kita evakuasi dianter pulang,” ungkap Solikhin.
Sebelumnya kejadian kesurupan kata Solikhin pernah terjadi terhadap satu, dua karyawati tapi cepat sadar. “Karena berkembang nambah akhirnya karyawan yang tidak kena kesurupan kita keluarkan. Karyawan yang kesurupan dikondisikan di dalam dulu untuk proses penyembuhan. Kita sempat memanggil orang pintar dan berangsur berkurang,” kata Solikhin di kantornya.
Bertepatan dengan jam makan siang, karena ada beberapa yang sembuh tapi kadang kambuh lagi. “Khawatir berkembang maka kita putuskan untuk memulangkan seluruh karyawan,” ujar Solikhin.
Butuh waktu sekira dua jam untuk penanganan dan evakuasi karyawati yang kesurupan ke rumah sakit. “Apa bila karyawati yang masih lemas maka kami siapkan untuk dianter pulang ke rumah. Dari sekira 25 karyawati 10 karyawati yang tergolong agak berat,” ungkap Solikhin.
Kapolsek Lebaksiu, AKP Nugroho Santoso menyampaikan, setelah mendapat laporan ada karyawati yang kesurupan pihaknya bersama puluhan anggota langsung ke lokasi untuk memastikan situasi tetap aman dan terkendali.
Bersama dengan tokoh agama dan masyarakat desa setempat, anggota langsung membantu karyawati yang kesurupan.
PT Leea Footwear Indonesia mulai menerima karyawati pada November 2021 dengan menempati lahan 4 hektar dengan 2.300 karyawan. Menurut rencana Kamis (27/1/2022) di pabrik sebelum mulai kerja akan ada acara doa bersama yang diikuti oleh para ulama setempat bersama seluruh karyawan. Dilanjutkan dengan santunan kepada anak yatim.
Nino Moebi