KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Senyum Awaludin merekah dan matanya berbinar usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (12/1). Niatnya memberi kenang-kenangan, malah dibeli oleh mantan anggota DPR RI itu.
Pertemuan keduanya terjadi saat Ganjar sedang meninjau vaksinasi anak dan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SLB N Tamanwinangun Kebumen. Ganjar yang sedang meninjau ke ruang-ruang kelas, dicegat oleh Awal yang menunggunya di lorong kelas.
“Pak gubernur ini ada produk UMKM dari temen-temen disabilitas,” tuturnya.
“Wah keren. Ini dibuat sendiri? Hebat banget,” tutur Ganjar.
Kepada Ganjar, Awal menjelaskan bahwa produk yang dibawanya adalah hasil kreasi dari para penyandang disabilitas di Kebumen. Hasil UMKM, kata Awal, dinikmati bersama.
“Ini ada taglinenya pak, Markisut alias mari kita nggesut (nyablon),” ujar Awal.
Awal lantas memberikan produk kaos, tempat bolpoin yang dilukis, serta sebuah kain yang dibingkai dan semuanya bergambar Ganjar serta tulisan Markisut. Ganjar menolak pemberian Awal dan memilih untuk membelinya.
“Karena ini UMKM jadi harus beli, mas bayar ya,” kata Ganjar seraya memanggil ajudannya.
Awal pun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Ganjar dan sempat meminta Ganjar untuk membubuhkan tanda tangan serta motivasi untuk para penyandang disabilitas lainnya.
“Intinya UMKM itu untuk disabilitas bukan pribadi, jadi kita bekerja sama dengan tim yang juga anak-anak disabilitas,” kata Awal usai bertemu Ganjar.
Penyandang tuna daksa itu mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Awal senang karena Ganjar mendukungnya untuk terus berproduksi dan pantang menyerah.
“Dikasih semangat, tetap produksi terus. Intinya jangan sampai menyerah. Tetap semangat, tetap berjuang, berkarya dan mandiri untuk anak disabilitas,” kata Awal menirukan pesan Ganjar kepadanya.
Ganjar yang juga meninjau vaksinasi SD N 2 Pakuran, berharap percepatan vaksinasi anak ini nantinya pelaksanaan PTM 100 persen bisa digelar dengan aman dan nyaman.
“Jadi kalau kemudian anak-anak ini sudah divaksin harapan kita nanti kita melaksanakan pembelajaran tatap muka itu dengan tenang dan sekarang kita minta orangtuanya untuk membantu. Kalau perlu ditungguin,” kata Ganjar.
Ganjar juga senang dengan model yang dilakukan di SD N 2 Pakuran karena melibatkan bidan. Para bidan itu dilibatkan untuk sosialisasi dan memberikan sugesti agar tak takut vaksin.
“Prakondisinya yang saya suka, jadi ada bidan yang memberikan penjelasan ‘kita siap! kita tidak takut!’ jadi sugesti itu bisa diberikan kepada anak-anak sehingga anak-anak nanti berani menghadapi situasi ini,” tanfas Ganjar.
Muha