TEGAL (SUARABARU.ID) – Menyusul cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, banyak nelayan yang memilih untuk tidak melaut dan membuat stok ikan juga berkurang di pasaran. Hal ini juga berdampak pada pedagang ikan asap yang sehari-hari membutuhkan bahan baku yakni ikan mentah untuk diolah menjadi ikan asap.
Yono seorang penjual ikan asap di Pasar Tembreng jalan Merpati Kelurahan Randugunting Kota Tegal mengungkapkan, sekarang ini stok ikan tidak begitu banyak, kalaupun ada juga harus berebut dengan bakul atau pedagang ikan yang lainnya. Untuk bisa terus memproduksi ikan asap dan bisa dijual di pasar, Yono mengaku harus membeli dalam jumlah banyak saat ada ketersediaan ikan dari nelayan. “Sehingga bisa untuk persediaan bahan baku selama beberapa hari,” ungkap Yono, Jumat (7/1) sore.
Untungnya, Yono memiliki dua buah freezer yang siap mendinginkan ikan mentah agar tetap segar. Namun untuk membeli bahan baku ikan mentah dalam jumlah banyak juga membutuhkan modal yang banyak pula. Saat ini saja harga ikan juga turut naik, tetapi Yono memilih untuk tidak menaikkan harga jual ikan asapnya.
Meskipun untung tipis, namun bagi Yono dagangannya bisa laku dan habis terjual. Untuk harga ikan cucut asap dia menjual dari Rp 2.500 sampai Rp 3 ribu melihat besar kecilnya daging ikan asap. Kemudian ikan Pari asap seharga Rp 3 ribu, ikan Tongkol asap dari Rp 2.500 sampai Rp 3 ribu, ikan Tengiri asap Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu, kepala ikan Cucut asap seharga Rp 2.500, ikan Banyar asap dari Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu.
Untuk membuat ikan asap tersebut, Yono memproduksi sendiri setiap hari, setelah pulang dari berjualan di pasar. Proses pengasapan sampai 4 jam lamanya, tetapi jika ikan yang diasap sedikit paling hanya membutuhkan waktu 2,5 – 3 jam.
Setiap hari mangkal di Pasar Tembreng dari pukul 6 sampai 8 pagi dagangannya selalu laris. Selain melayani langsung di tempat, Yono juga bisa menerima orderan ikan asap, bagi yang ingin memesan.
Nino Moebi