Salah satu warga yang ditemukan meninggal di Sungai Maya Ketinggring Kalianget Wonosobo. Foto : SB/dok BPBD

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Bambang Trie mengimbau warga untuk menguatkan lagi sikap saling menjaga antar keluarga, kerabat dan lingkungan sekitarnya.

“Penting kiranya saya menyampaikan hal ini. Karena dalam beberapa waktu, setidaknya dalam satu bulan Desember, tercatat ada 4 kejadian penemuan mayat dengan di 4 titik berbeda di Wonosobo,” ungkap Bambang, Selasa (28/12/2021).

Keempat penemuan jasad tersebut, menurut Bambang, seluruhnya berada di kawasan perairan, dengan 3 diantaranya di aliran sungai. Termasuk terakhir satu sosok perempuan yang ditemukan di aliran Sungai Serayu pada Senin (27/12/2021) sore.

“Selain satu penemuan jasad yang diduga meninggal karena adanya gangguan jiwa, tiga jenazah yang ditemukan di aliran sungai saat ini masih diselidiki penyebabnya oleh pihak berwajib,” tuturnya.

Dari kasus-kasus penemuan mayat, di mana 2 di antaranya tanpa identitas tersebut Bambang meyakini faktor perhatian lingkungan sekitar sangat penting demi mencegah hal serupa terjadi lagi di masa-masa mendatang.

Pembelajaran dari adanya kasus penemuan jenazah, perlu dilakukan mengingat dari latar belakang kejadian menunjukkan, ada korban yang sudah menghilang dari rumah berhari-hari, tidak pulang.

Ada juga yang memang memiliki gangguan kejiwaan atau ada pula yang benar-benar belum ditemukan penyebabnya. Semua itu, menuntut perhatian serius dari setiap warga, keluarga atau orang-orang terdekat lainnya agar kejadian yang sama tidak terulang.

Penguatan Spiritual

Kalak BPBD Wonosobo, Bambang Trie. Foto : SB/dok

“Adanya perhatian dari keluarga dekat, tetangga sekitar dan lingkungan tempat tinggal, khususnya ketika menemukan orang-orang terdekat, dalam keadaan tidak seperti biasa penting untuk kembali dikuatkan,” ujarnya.

Selain itu, imbuh dia, juga perlu kiranya penguatan secara spiritual khususnya keimanan sesuai dengan keyakinan yang dianut masing-masing. Sehingga tidak menggambil jalan pintas untuk mengilangkan jejak dari keluarganya.

Kepedulian dari orang-orang yang berada di lingkungan terdekat itulah, menurutnya, akan dapat meminimalkan potensi kejadian seperti orang hilang, penculikan ataupun bunuh diri dan ditemukan sudah tidak bernyawa.

Dari catatan penanganan temuan jasad di sepanjang tulan Desember tahun 2021, Bambang menyebut kasus pertama terjadi pada Selasa (7/12) di mana seorang pria warga yang diduga mengalami gangguan jiwa ditemukan mengambang di kolam di Kampung Pesantren Kelurahan Kejiwan.

“Kemudian kejadian kedua pada Jumat (17/12), ditemukan sesosok pria sudah tak bernyawa dan hanyut di aliran Sungai Maya, ternyata adalah warga Ketinggring yang sudah menghilang dari rumah selama sekitar 7 hari sebelumnya,” ujar Bambang.

Berikutnya, mantan Camat Kalikajar itu, mengungkap kasus yang terjadi pada Rabu (22/12), seorang warga Ngadisono menemukan jasad wanita muda di aliran Sungai Kemadu Kaliwiro saat bersama anaknya memancing ikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara kejadian terakhir atau yang keempat, menurut Bambang, adalah pada Senin (27/12) di mana jasad seorang perempuan ditemukan tanpa identitas tersangkut di bebatuan Sungai Serayu kawasan kampung Sidomulyo Kecamatan Leksono.

“Hingga saat ini jenazah masih dalam penanganan Inafis Polres Wonosobo dan Petugas kesehatan untuk keperluan visum. Belum diketahui pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya tersebut,” pungkas dia.

Muharno Zarka