WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendapatkan perhatian dari kalangan DPRD Wonosobo.
Pemkab diminta untuk melakukan monitoring, supaya ketika terjadi lonjakan ataupun kelangkaan barang, tindakan cepat bisa segera dilakukan agar tidak menimbulkan dampak negatif di masyarakat.
“Kami sudah menerima laporan dari warga, saat Nataru, sejumlah Kepokmas belakangan harganya melambung tinggi. Itu harus dipantau, kondisinya seperti apa di lapangan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Wonosobo Sumardiyo, Senin (28/12/2021).
Ketua Komisi C (Bidang Ekonomi) DPRD Aziz Nuri Haryono menambahkan Pemkab Wonosobo bisa melakukan survei langsung ke sejumlah pedagang yang ada di pasar pasar tradisional maupun modern di Wonosobo.
Sehingga, menurutnya, bisa dilakukan tindakan cepat ketika ada kelangkaan barang dan juga kenaikan harga harga kebutuhan pokok yang tidak wajar. Jangan sampai terjadi kelangkaan Kepokmas saat Nataru.
“Pemkab Wonosobo melalui instansi terkait bisa turun langsung kelapangan, untuk antisipasi. Jika ada harga kebutuhan pokok yang tidak wajar serta membebani masyarakat jelang nataru, bisa langsung terdeteksi,” ucapnya.
Selain itu, Pemkab Wonosobo juga bisa melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha lainnya. Seperti agen dan pedagang besar, agar bisa memastikan ketersediaan atau stok barang nanti benar benar cukup hingga awal tahun mendatang.
“Kepokmas seperti beras, minyak dan gula pasir, bisa distok. Karena tidak mudah busuk, yang itu tinggal dipastikan kondisinya. Sedang jenis buah dan sayuran dipastikan tidak adan penimbunan karena rawan busuk atau tidak tahan lama,” tandas dia.
Jika stok barang tercukup, kemungkinan harga-harga untuk melonjak bisa diminimalisir. Sehingga masyarakat bisa benar benar terbantu, apalagi di tengah pandemi global Covid-19 yang belum berakhir ini.
Terus Dipantau
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM), Wonosobo, Bagyo Sarastono mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk memantau perkembangan harga di pasar-pasar. Baik pasar tradisional maupun pasar modern.
“Disdagkop UKM rutin ada pantauan harga kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan telah dibentuk tim dengan OPD yang lain dan aparat terkait guna memantau progres kenaikan Kepokmas di moment Nataru,” ucapnya.
Menurutnya, pemantauan bahkan dilakukan lebih intensif jelang peringatan peringatan hari keagamaan serta akhir tahun. Hal itu dilakukan untuk memastikan harga harga tidak melonjak secara signifikan, namuan diambang wajar.
“Kalau ada barang langka atau terlalu mahal, akan langsung dilakukan tindakan operasi pasar bersama pihak terkait. Tidak boleh ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.
Sejauh ini dari sejumlah harga kebutuhan pokok di Wonosobo, beberapa barang terpantau mengalami kenaikan, seperti minyak goreng, cabai dan sejumlah sayur mayur.
Namun hal itu tidak hanya terjadi di Wonosobo, tapi juga daerah lain. Kenaikan Kepokmas cenderung mengalami kenaikan cukup signifikan di akhir tahun (Nataru) atau pas jelang perayaan Idul Fitri.
“Beberapa waktu lalu Kepokmas mengalami kenaikan cukup signifikan. Tapi sekarang berangsur pulih ke arah harga normal. Kenaikan Kepokmas terus dipantau,” pungkasnya.
Muharno Zarka