blank
Asisten II Iwan Sutiarso (tengah) mengamati produk pakan ikan yang diresmikan hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Di wilayah Kabupaten Magelang kini ada pembuat pakan ikan berharga murah dan berkualitas. Launching pakan ikan mandiri “Gemilang-21″di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, itu dilakukan hari ini.

Asisten II Sekda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, ketika membacakan sambutan Bupati Zaenal Arifin menyambut baik adanya produksi pakan ikan tersebut. Dikatakan, pakan merupakan unsur terpenting dalam budidaya ikan. Karena pakan sebagai zat yang penting dalam proses metabolisme.

Pemilihan bahan baku pakan buatan juga harus memiliki nilai gizi yang tinggi, mudah dicerna dan terserap. Yang mudah dicerna belum tentu terserap. “Yang diproduksi koperasi ini lebih murah, mudah diperoleh dan tidak mengandung racun atau zat anti nutrisi,” katanya.

Selebihnya dikatakan, pakan juga faktor penentu keberhasilan budidaya ikan. Karena 80 persen modal usaha digunakan untuk membeli pakan. Padahal pakan adalah unsur penting dalam usaha meningkatkan pertumbuhan ikan.

Pada bagian lain disebutkan, di wilayah Kabupaten Magelang lahan budidaya perikanan tahun 2020 seluas 3.090,2 hektare. Sementara lahan potensi perikanan di tahun yang sama seluas 22.383 hektare. Dengan demikian baru sekian persen lahan yang sudah digunakan.

Sedangkan produksi perikanan, terutama budidaya ikan konsumsi, sebesar 18.476 ton. Ikan pembenihan sebanyak 1,7 miliar ekor. Itu semua membutuhkan bahan pakan yang tidak sedikit jumlahnya.

Kenyataan di lapangan, harga pakan ikan dari hari ke  hari terus mengalami peningkatan. Sehingga menjadi kendala utama yang dirasakan oleh pembudidaya ikan, lantaran sangat memberatkan.
Khususnya bagi pembudidaya ikan air tawar.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ada sebuah teknologi penyediaan pakan ikan, sehingga nantinya dapat diharapkan oleh pembudidaya ikan, serta dapat menekan biaya produksi.

Hulunya, dengan cara menekan biaya pakan, diperlukan mesin pengolah pakan ikan. Hilirnya berfokus pada pengolahan hasil produksi perikanan, sehingga dapat menghasilkan produk baru yang memiliki nilai tambah.

Murah Berkualitas

Dalam acara yang dihadiri Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Joni Indarto, Kepala Dinas
Perdagangan dan  Koperasi Basirul Hakim, salah satu peternak, Bambang Gunawan, mengatakan,
selama ini peternak ikan menjerit karena harga pelet (pakan ikan) mahal dan terus naik. Maka muncul gagasan memproduksi pakan ikan sendiri.

Sementara Ketua Koperasi Anugerah Mina Sejahtera, Lilik Tri Handoko, mengatakan, sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, maka diupayakan gerakan pengadaan pakan mandiri. Itu untuk
menurunkan biaya produksi. Dengan pemanfaatan bahan baku lokal akan memperkuat program terintegrasi, sehingga
mendorong perekonomian masyarakat.

Upaya itu sesuai dengan kondisi Kabupaten Magelang yang menerapkan pembangunan sektor pertanian. Juga sesuai visi misi bupati, yakni terwujudnya masyarakat Kabupaten Magelang yang sejahtera, berdaya saing dan amanah. Itu ditempuh melalui memanfaatkan potensi lokal dengan sepuluh prioritas pembangunan.

Terkait dengan pakan ikan yang diproduksi, harga eceran tertinggi sebesar Rp 9 ribu/kilogram. Itu, menurut dia, sangat murah bila dilihat kandungan proteinnya 31-33 persen. “Itu sudah diuji labkan di Undip,” tandasnya.

Dari produksi pakan tersebut diharapkan peternak ikan akan membeli pelet di koperasi, dan hasilnya akan dibeli koperasi.
Kalau biaya produksi ikan rendah, maka akan banyak yang tertarik memelihara ikan. “Prinsipnya, minimal modal dan maksimal hasil,” imbuhnya.

Koperasi yang beranggotakan 55 orang itu memproduksi pakan ikan berukuran 1 milimeter (mm), 2 mm dan 3 mm. Selain digunakan oleh anggota, ke depan akan masuk ke pasar ikan umum. “Kami akan mengenalkan ke masyarakat pembudiaya ikan, khususnya di Magelang,” tuturnya.

Pakan ikan tersebut mulai produksi sejak tiga bulan lalu, tepatnya awal Oktober. Menggunakan fasilitas PT Tirta Merta Anugerah milik  Agus Yusuf yang juga penasihat dan anggota luar biasa koperasi.

Selama tiga bulan terakhir ini bisa memproduksi 3 – 4 kwintal per hari atau 10 – 12 ton per bulan. Targetnya 12 ton per bulan. Target pasarnya 60 persen untuk anggota dan 40 persen ke luar.

Menyinggung latar belakang berdirinya koperasi tersebut berawal klaster perikanan air tawar di Kabupaten Magelang dibantu mesin pembuat pakan ikan senilai Rp 135 juta, pada 2013 lalu. Klaster kemudian mendirikan koperasi pada 2018 dan berbadan hukum pada tahun 2020. Itu difasilitasi oleh Bank Indonesia. Kemudian pada tahun 2021 dibantu mesin pembuatan pakan ikan dan bahan baku senilai Rp 25 juta.

Pembuatan pakan ikan secara mandiri itu merupakan salah satu usaha koperasi untuk anggota dan masyarakat. “Ke depan akan menopang pembesaran ikan konsumsi dan olahan dengan mengoptimalkan anggota,” imbuh Lilik Tri Handoko.

Eko Priyono