WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Serangkaian kegiatan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri. Yakni melaksanakan peningkatan kapasitas para relawan siaga bencana.
Baik kepada para relawan Kalurahan Tangguh Bencana (Katana) di tingkat pemerintah kalurahan, maupun relawan Siswa Tangguh Bencana (Sitana) di sekolah.
Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Senin (20/12), menyatakan, untuk peningkatan kapasitas para relawan Katana, digelar di Kelurahan Ngarjosari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Diikuti oleh sebanyak 45 peserta.
Kegiatan yang difasilitasi narasumber dari BPBD ini, dilaksanakan bekerjasama dengan fasilitator relawan senior dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri.
Materi yang disampaikan meliputi Perka BNPB Nomor: 1 Tahun 2012 tentang pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) atau Kalurahan Tangguh Bencana (Ketana), dan peran tiga pilar dalam penanggulangan bencana.
Juga pembekalan dasar-dasar evakuasi pertolongan korban bencana atau PPPK (Pertolongan Pertama Pada Korban), dibarengi dengan pembimbingan pratik lapangan dan teknis pertolongan pertama.
Bersama SAR
Hadir dalam kegiatan ini, Camat Tirtomoyo Dwi Martanto Yuniarso bersama jajaran Forkompincam, para perangkat keluarahan dan pejabat terkait lainnya.
Sementara itu, BPBD bersama SAR (Search And Rescue) Kabupaten Wonogiri, melaksanakan upaya peningkatan kapasitas para siswa SMK Negeri 1 Wonogiri melalui program Siswa Tangguh Bencana (Sitana).
Para peserta datang dari siswa-siswi yang tergabung dalam komunitas Resipala yakni para murid SMK Negeri 1 Wonogiri, yang menekuni masalah pencinta alam dan peduli lingkungan. ”Jumlah pesertanya sebanyak 77 siswa,” jelas Bambang Haryanto.
Kegiatan berlangsung di SMK Negeri 1 Wonogiri, dengan mengambil tempat di dalam ruangan (indoor) untuk penyampaian teori. Kemudian diteruskan di luar ruangan (outdoor) saat memberikan pembimbingan pratik.
Materi yang disampaikan meliputi dasar-dasar managemen kebencanaan, mengenal potensi kerawanan bencana di Kabupaten Wonogiri, dasar-dasar pertolongan pertama dan pemahaman survival di alam bebas.
Kata Bambang, dengan kegiatan ini diharapkan para siswa akan memiliki kesepahaman, kesadaran, kepedulian terhadap upaya menjaga kelestarian dan konservasi alam. Juga pemahaman terhadap pengurangan resiko bencana, serta pemahaman saat berada di kawasan alam.
Kata Bambang, kegiatan berjalan dengan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Corona Virus Disease (Covid)-19.
Bambang Pur