KUDUS (SUARABARU.ID) – Gerakan vaksinasi door to door alias jemput bola yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus terbukti cukup efektif meningkatkan capaian sasaran terutama untuk kelompok lansia. Bahkan, Pemkab Kudus optimistis di akhir Desember nanti sudah bisa mencapai target vaksinasi 75 persen dari total penduduk.
“Untuk saat ini sudah semua fasilitas kesehatan di Kudus menjalankan vaksinasi keliling, termasuk semua Puskesmas juga menjalankan program tersebut,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban, Kamis (9/12).
Dengan membentuk tim vaksinasi keliling dari Dinas Kesehatan Kudus, kini warga yang belum vaksin akan didatangi ke rumahnya langsung sebagai bentuk kepedulian pemerintah agar bisa segera melewati masa pandemi dengan mencapai “herd immunity”.
Hasilnya, kata dia, cukup efektif karena masing-masing faskes capaian vaksinasi cukup tinggi, khususnya terhadap kaum lansia semakin meningkat.
Ia mencatat dengan hadirnya tim vaksinasi keliling mampu meningkatkan cakupan vaksinasi hingga 10 persen, sehingga harapan bisa mencapai herd immunity tentunya tidak sulit tercapai.
Untuk meningkatkan capaian vaksinasi terhadap kaum lanjut usia (lansia), diakui terkendala pada kondisi kesehatan masing-masing lansia yang sering kali ada komorbidnya atau penyakit bawaan.
“Secara umum pelaksanaan di lapangan sudah hampir seluruh kaum lansia tervaksin. Yang tersisa lebih dominan karena memiliki komorbid sehingga belum bisa divaksin,” katanya.
Sementara sasaran untuk masyarakat umum, tanpa lagi diedukasi sudah banyak yang menyadari pentingnya vaksin Covid-19 sebagai upaya menghindari paparan virus corona.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus per 7 Desember 2021, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 73,19 persen dari total target sasaran sebanyak 665.884 orang. Sedangkan capaian vaksinasi untuk kaum lanjut usia (lansia) untuk dosis pertama sudah mencapai 56,94 persen
Sementara, Bupati Kudus Hartopo mengaku bersyukur dengan adanya bantuan mobil vaksin keliling dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dan sudah dimanfaatkan di berbagai wilayah di Kudus.
“Kaum lansia banyak yang kesulitan mendatangi tempat vaksinasi seorang diri, sehingga perlu dukungan pihak keluarga untuk mendampinginya. Ada mobil vaksin keliling tentu sangat membantu meningkatkan capaian vaksinasi,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya kolaborasi yang baik tersebut akan mempercepat herd immunity serta pemulihan dari masa pandemi.
Namun demikian, Hartopo mengimbau kepada masyarakat agar tetap mentaati protokol kesehatan yang berlaku demi keselamatan bersama meski angka penularan Covid-19 sudah melandai. Jangan sampai masyarakat berpikiran bahwa corona sudah hilang karena saat ini banyak bermunculan varian baru.
“Hal seperti ini dapat diantisipasi dengan lebih memperketat protokol kesehatan untuk memproteksi diri. Apalagi menjelang natal dan tahun baru, harus diantisipasi mulai dari wilayah terkecil di tingkat RT/RW, desa, dan semua elemen untuk bersinergi bersama menjadi pelopor protokol kesehatan,” pungkasnya.
Tm-Ab