gerbang kalpataru
Gerbang Kalpataru di Simpang Tiga Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang merupakan salah satu dari gerbang yang pembangunannya sudah hampir selesai. Foto; Yon

KOTA MUNGKID, (SUARABARU.ID):Pembangunan tiga gerbang pintu masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur sudah hampir rampung. Pengerjaan Gerbang Kalpataru yang menjadi salah satu pintu masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, pembangunannya sudah mencapai 95 persen.

“Tinggi  rata-rata tiga patung yang dibangun berikut umpaknya di tiga gerbang tersebut  mencapai sekitar tujuh meter.Di sekitar gerbang-gerbang tersebut juga dilengkapi dengan taman serta rest area,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksana, Prasarana, Permukiman Wilayah Satu BBPW Jateng pada Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Dwitma Singgih Raharja Sabaris,  Senin ( 6/12).

Singgih  mengatakan,  untuk menyambut para wisatawan yang akan datang ke objek wisata super prioritas Candi Borobudur dibangun empat gerbang.  Satu dari empat gerbang tersebut telah selesai pembangunannya beberapa waktu lalu, yakni Gerbang Kapal Samudera Raksa yang ada di perbatasan antara  Kabupaten Magelang dengan  Kabupaten Kulonprogo DIY, tepatnya di Klangon, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo.

Sedangkan, tiga lainnya hampir selesai pembangunannya,. Yakni, Gerbang Singa di Palbapang, Kecamatan Mungkid dan Gerbang Ganesha di Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur, Gerbang Kalpataru di simpang tiga Blondo, Kecamatan Mungkid dan Gerbang Ganesha di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur.

Ia menambahkan, untuk gerbang Kalpataru, dibangun di atas tanah seluas 1.350,42  meter persegi. Di area tersebut dilengkapi dengan mushola, toilet, bike station, area parkir yang mampu manampung  empat mobil dan enam sepeda motor serta ruang MEP.

“Sedangkan, di Gerbang Singa  yang ada di pertigaan Palbapang, dibangun di atas tanah seluas 5.302  meter persegi dan dilengkapi dengan fasilitas sepertgi ruang terbuka hijau, mushola, toilet, ruang pengelola dan security serta ruang MEP,” katanya.

Sementara  Gerbang Ganesha (Gajah) yang ada di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur dibangun di atas tanah seluas 15.000 meter persegi atau 1,5  hektare.

Menurutnya, di lokasi Gerbang Ganesha tersebut  dilengkapi fasilitas seperti pendopo-hall multi fungsi. Yakni untuk ruang workshop, informasi, edukasi dan interpretasi.

“Selain itu, juga dibangun juga kios cinderamata produk lokal, kios kuliner, cafe, panggung terbuka, toilet, areal parkir yang bisa menampung  lima bus dan 40 mobil, ruang pengelola dan MEP utara serta selatan,” imbuhnya.

Singgih menjelaskan, semua ikon gerbang  tersebut dibuat oleh seniman Magelang, Nyoman Ali Mustafa dari Sanggar  Nakula Sadewa Edu Park Muntilan. “Materialnya untuk gerbang-gerbang itu dari alumunium,” terangnya.

Gerbang tersebut untuk menyambut tamu yang datang dari arah Bandara New Yogkarta Airport di Kulonprogo. Kemudian Gerbang Singa di Palbapang menyambut tamu dari arah Jogjakarta melalui Kabupaten Sleman.

Sedangkan Gerbang Ganeshadi Desa Kembanglimus , Kecamatan Borobudur untuk menyambut wisatawan dari arah Purworejo.

“Sedangkan, Gerbang Kalpataru di Blondo dimaksudkan untuk menyambut wisatawan dari arah Semarang,” katanya. Yon