Oleh : Rita Setyosari, S.Pd
Salam Sehat Sahabat Guru Semua….
Guru Abad 21 berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator sekaligus leader dalam proses pembelajaran. Karena itu guru dituntut menampilkan pribadi yang mempesona, hamble, smile, kreatif,inovatif, serta menguasai dan mampu memanfaatakn IT untuk pembelajaran Demikian juga guru Bimbingan dan Konseling.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah “memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani”. Untuk itu Guru BK perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk bisa melakukan pemahaman terhadap individu yang hendak dilayani tersebut.
Apabila guru BK tidak memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memahami konseli secara memadai bisa mengakibatkan pelayanan yang kurang tepat sehingga tujuan agar konseli berkembang secara optimal tidak tercapai.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan guru untuk mengembangkan pembelajaran abad 21 yaitu , penguatan tugas utama sebagai perancang pembelajaran, menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking), menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi serta mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran
Oleh karena itu untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi, penulis mencoba memanfaatkan sampah kardus dan botol air mineral yang banyak di sekolah untuk membuat media pembelajaran.
Media Pembelajaran
Media merupakan jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara sumber pesan. Media dimaknai sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika seorang guru mata pelajaran melakukan pembelajaran kepada muridnya. Terkait dengan media sebagai perantara pesan, maka seorang guru BK pun memerlukan media pada saat memberikan layanan bimbingan dan konseling.
Media bimbingan dan konseling ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan bimbingan dan konseling yang mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian, keinginan konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, dan mengambil keputusan atas masalah yang sedang dihadapi.
Pada dasarnya media bimbingan dan konseling tidak terbatas hanya berfungsi sebagai perantara sebuah pesan, melainkan memiliki makna yang lebih luas adalah segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK.
Media bimbingan dan konseling terdiri atas dua unsur penting, yaitu (1) unsur peralatan/perangkat keras (hardware) dan (2) unsur pesan yang dibawanya berupa (massage/software). Dengan demikian, media BK yang terpenting bukan peralatannya, melainkan pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang dibawakan oleh media tersebut.
Jenis-jenis Media Bimbingan dan Konseling
Jenis media dalam program BK dapat diklasifikasi berdasar cara penyajian maupun fungsinya. Berdasarkan cara penyajiannya media dalam program BK terdiri atas (1) media grafis/media visual, (2) media audio, (3) media audiovisual, (4) media proyeksi, (5) multimedia, (6) media obyek.
Media Grafis
Media grafis atau lazim disebut media visual merupakan media untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan-pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan betul artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum itu, secara khusus media grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak digrafiskan. Termasuk dalam kelompok media ini ialah: gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta/globe, papan flannel.
Media Audio
Media audio, merupakan media yang pesannya ditangkap oleh indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif. Termasuk dalam kelompok media ini ialah: radio, tape recorder.
Media Audio Visual
Media audiovisual, merupakan media yang pesannya ditangkap oleh indera mata dan pendengaran. Dalam media ini secara bersama lambang-lambang pesan dinikmati oleh kedua indera tersebut. Termasuk dalam kelompok media ini ialah TV, video, DVD player.
Media Proyeksi
Media proyeksi, merupakan media yang teknis menyajiannya memerlukan alat proyektor. Termasuk dalam kelompok media ini ialah OHP, film slide, opaque projector (proyektor tak tembus pandang), film.
Multimedia, merupakan media yang memadukan semua keunggulan peralatan media audio dan visual dengan berbagai teknik penyajian yang memanfaatkan teknologi computer dan LCD proyektor sebagai peralatan utamanya. Dengan multimedia guru BK dapat langsung mengetik hasil diskusi dan menampilkan dalam waktu bersamaan di layar.
Multi Media
Multimedia juga memungkinkan dilakukan animasi, pemotongan sebagian dari gambar obyek untuk diperbesar yang dijadikan bahan pembahasan.
Media Obyek
Media obyek merupakan media yang menyampaikan informasi melalui ciri fisiknya itu sendiri. Media obyek terdiri atas obyek alami yakni benda itu sendiri, seperti obyek kelinci (siswa menghadapi kelinci betulan). Sedangkan media obyek yang lain ialah obyek tiruan, seperti replika, maneken (siswa menghadapi obyek tiruan, bukan benda sebenarnya).
Pemanfaatan Limbah
Media pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas kardus dan botol air mineral bekas ini ada 2 yaitu Media Bilik Karier dan Roda Multiple Intelligences.
Media Bilik Karier untuk memudahkan proses pembelajaran dan mengatasi peserta didik dalam kebingungan memperoleh macam profesi..Dengan menggunakan media pembelajaran siswa lebih tertarik ,sehingga terjadi proses kegiatan belajar mengajar yang lebih menyenangkan.
Media Roda Multiple Intelligence ini di buat berbentuk lingkaran dengan kombinasi kertas warna dan dapat ditaruh dikardus yang sudah didesain lingkaran yang bisa diputar didalamnya isi apa saja sesuai Linguistik, Logika matematika, Spasial, Kinesthetik-jasmani, Musikal, Interpersonal, Intrapersonal dan Naturalis. Ini difungsikan untuk mempermudah anak dalam menentukan kecerdasan potensi sesuai bakat dan minatnya bimbingan karier dan memilih profesi sehingga, peserta didik akan terasah dalam kegiatan pembelajaran .
Semoga bermanfaat untuk sobat guru
Penulis adalah Guru BK SMK Muhammadiyah 01 Keling)