blank
Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinand Hindiarto bersama Panitia Festival Guru Transformatif. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang didukung PT Marimas Putera Kencana secara resmi meluncurkan kegiatan Festival Guru Transformatif.

Kegiatan dengan tema ‘Guru Transformatif untuk Siswa Adaptif’ berlangsung di Unika Soegijapranata pada Sabtu (27/11/20) sore.

Festival ini terdiri dari rangkaian acara perlombaan untuk para guru yang dimulai pada akhir November hingga pada bulan Mei 2022.

Total hadiah yang akan didapatkan para pemenang adalah Rp 35 juta/kategori, dimsna juara pertama pada setiap kategori akan mendapatkan beasiswa secara penuh untuk menempuh kuliah jenjang S2 di Unika Soegijapranata.

Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinand Hindiarto mengatakan, melalui kegiatan festival ini Unika Soegijapranata bermaksud memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para guru yang telah melakukan gerakan perubahan dalam ruang-ruang kelas dan memberi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa.

“Harapan kami, gerakan-gerakan perubahan yang telah dipraktikkan oleh para guru ini sekaligus bisa menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk diterapkan di sekolah-sekolah mereka,” kata Ferdinand.

Ferdinand mengatakan, guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas adalah sosok agent of change yang dibutuhkan masyarakat guna mempersiapkan siswa menjadi manusia yang adaptif.

“Mengingat, dunia yang saat ini dan kelak dihadapi siswa adalah dunia yang terus berubah dan sulit diprediksi. Maka inisiatif perubahan yang dilakukan oleh para guru di dalam kelas ini penting untuk diseminasikan kepada publik secara luas, karena berpotensi memunculkan efek perubahan yang berada di luar ruang-ruang kelas pula,” jelasnya.

Sementara sasaran peserta dari festival ini adalah para guru yang mengabdi di sekolah-sekolah yang berada di seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kami memberikan kesempatan luas kepada guru SD sederajat, SMP, SMA/K sederajat, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang telah mengajar sekurang-kurangnya selama empat tahun untuk menjadi peserta dalam festival ini,” kata Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Bisnis, Robertus Probo Yulianto.

Pada praktiknya, lanjut Probo, setiap peserta akan diminta untuk membagikan pengalaman terbaik mereka dalam melakukan transformasi pendidikan di tempat mereka masing-masing.

Pengalaman terbaik tersebut dapat berupa karya kreatif, inovatif, serta metode dan desain pembelajaran yang telah diimplementasikan.

Menanggapi festival ini, Harjanto Halim selaku CEO PT. Marimas Putera Kencana menyampaikan, Marimas siap mendukung Festival Guru Transformatif. Selain itu, Harjanto Halim juga menyampaikan sebuah pesan kepada para guru,

Menurutnya, menjadi guru yang baik adalah mrnjadi murid yang baik. “Menjadi guru yang baik adalah menjadi murid yang baik,” tandas Halim.

Tahapan Festival
Festival Guru Transformatif ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan. Ketua Panitia Bonifacio Bayu Senasaputro menjelaskan, pada tahap pertama peserta akan diminta untuk mengirimkan karya tulis mengenai gerakan perubahan yang sudah dilakukan. “Ini adalah seleksi paling awal untuk menentukan karya-karya siapa yang terbaik untuk didiseminasikan ke publik,” ujarnya.

Menurutnya, peserta yang lolos tahap ini akan masuk pada tahap berikutnya, yaitu mempraktikkan langsung di dalam kelas dengan disaksikan oleh juri. Pada tahap kedua ini juri dan tim panitia akan berbagi tugas untuk mengunjungi lokasi sekolah dari setiap peserta yang lolos.

“Hasil dari kunjungan ini adalah video-video praktik kegiatan di kelas yang akan kami unggah pada situs guru.unika.ac.id. Jadi, siapapun nanti dapat melihat langsung bagaimana guru mempraktikkan gerakan perubahan di sekolah masing-masing,” lanjut Boni.

Sebanyak 12 peserta terbaik (tiga peserta dari setiap kategori) kemudian akan diundang ke Semarang untuk mengikuti tahap akhir dari festival. Pada tahap terakhir ini peserta akan diminta untuk mempraktikkan gagasan mereka pada sekolah-sekolah di Semarang yang sudah dipilih oleh panitia.

“Dan keesokan harinya peserta akan menjalani uji publik dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pendidikan secara umum dari para juri. Juri pada tahap final ini adalah para tokoh publik yang berkarya di pendidikan,” terangnya.

Ning