BANJARNEGARA (SUARABARU.ID)– Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara, mengimbau masyarakat setempat, untuk mewaspadai peningkatan kasus demam berdarah, seiring dengan datangnya musim hujan.
Dalam keterangannya di Banjarnegara, Senin (22/11/2021), Ketua IDI Kabupaten Banjarnegara dr Agus Ujianto mengatakan, salah satu cara melawan demam berdarah adalah, dengan meningkatkan kekebalan tubuh serta menekan perkembangbiakan vektornya, yakni nyamuk Aedes aegypti.
”Ini kan virus, obatnya tidak ada, sehingga yang bisa melawan ya kekebalan tubuh. Makanya harus ditekan faktor penyebaran vektornya. Penularan lewat hewan, dan tidak menular antarmanusia,” kata dr Agus.
BACA JUGA: Kasrem 072/Pamungkas Buka Pendayagunaan Koramil Model di Koramil Magelang Utara
Dia menambahkan, proses masuknya virus demam berdarah ke tubuh manusia melalui nyamuk, dan diinangkan di dalam tubuh manusia.
Menurut dia, virus itu selanjutnya berkembang biak dan menyerang pembuluh darah manusia, sehingga mengakibatkan adanya gangguan di pembuluh darah. Jika trombosit berkurang, terang dia, bisa mengakibatkan anemia atau kurang darah karena pembuluh darah pecah.
”Akhirnya, ada pembekuan di dalam pembuluh darah, pembuluh darah pecah. Bisa menjadikan muntah darah, berak darah, bahkan pembuluh darah di paru paru dan organ lain juga rusak. Bisa jadi kegawatan hingga kematian,” papar dr Agus, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Digital Terintegrasi Indonesia (Perdigti).
BACA JUGA: Dinkes Boyolali Suntikkan 4.500 Dosis Vaksin secara ‘Door to Door’
Menurut dia, hal pertama yang harus dilakukan adalah, bagaimana caranya agar demam berdarah tidak menular. Sementara tenaga kesehatan adalah pengawal, agar tidak terjadi syok dan tidak terjadi kematian.
”Tenaga kesehatan memiliki tugas agar tidak terlambat, dan tidak terjadi kegawatan. Karena proses dalam tubuh itu sekitar satu sampai 10 hari siklusnya. Yang paling bahaya adalah, hari keempt sampai hari ketujuh,” kata Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara itu.
Terkait dengan kasus demam berdarah yang ditangani RSI Banjarnegara, dia menyampaikan, berdasarkan data, pada Juli 2021 tercatat tujuh kasus, Agustus (9), September (17), Oktober (15), dan November untuk sementara sudah 12 kasus.
Riyan