SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengalihkan peran Jogo Tonggo untuk fokus membantu percepatan vaksinasi covid-19 bagi lanjut usia (lansia). Hal itu terutama di kabupaten/kota yang cakupan vaksin lansianya masih di bawah 50 persen.
Ganjar mengatakan, saat ini ada 10 kabupaten/kota yang cakupan vaksin lansianya di bawah 50 persen. Di antaranya Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Jepara, Pemalang, Purbalingga, Pati, Batang, Banjarnegara, Blora, dan Kudus.
”Saya hanya mengejar 50 persen dari target yang belum tercapai. Dan data yang kita miliki tinggal Banjarnegara. Pemalang kemungkinan hari ini datanya masuk, dan Tegal tadi saya cek sudah 50 persen lebih,” ujar Ganjar, seusai Rakor Covid-19 di Ruang Rapat Gubernuran, Senin (15/11/2021).
BACA JUGA: Jelang Natal, Bupati Jepara Mengimbau Pemuka Agama Kristen Menerapkan Prokes Ketat
Dia berharap, dalam dua hari ini sudah bisa 50 persen. Meski masih ada juga sekitar 10 kabupaten/kota yang belum 50 persen untuk lansia. Jadi mereka harus mengejar untuk lansia.
Menurutnya, stok vaksin yang diterima Jateng saat ini sangat banyak dan cukup untuk keperluan vaksinasi di seluruh wilayahnya. Sehingga, ketersediaan vaksin tidak menjadi hambatan, jika harus dilakukan penyuntikan secara masif.
”Vaksin sekarang banyak banget. Maka segera distribusikan ke teman-teman di kabupaten/kota). Kita suruh cek yang hampir expired, dan terkontrol. Lalu dilakukan serangan yang lebih masif lagi. Harapannya, minggu ini mereka bisa mengerahkan segala kekuatan untuk bisa vaksin,” paparnya.
BACA JUGA: SR Land Properties Hadirkan Gedung dengan Konsep Mixed-use di Semarang
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, angka keseluruhan cakupan vaksinasi di provinsi ini telah mencapai 66,16 persen, atau lebih dari 19 juta orang yang sudah divaksin dosis pertama.
”Ada 10 kabupaten perlu diperketat, karena kalau tidak minimal 40 persen, levelnya tiga terus, tidak bisa level dua. Meskipun secara total 50 persen, tapi lansia di bawah 50 persen, tetap level tiga. Kita harus mempercapat sasaran lansia,” jelas Yulianto.
Dikatakan dia, leveling ditentukan oleh angka cakupan vaksinasi secara keseluruhan dan lansia.
”Untuk suntikan pertama level dua, totalnya 50 persen dan lansia 40 persen. Untuk level satu 70 persen dan lansia 60 persen. Itu harus dua-duanya, tidak bisa diambil salah satu. Indikator itu saling berpengaruh,” tandasnya.
Riyan