blank
Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki saat melihat seorang warga yang sedang divaksin.(FOTO:SB/Sapawi)

KENDAL(SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki optimis pada bulan November 2021 ini, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) di Kabupaten Kendal sudah bisa turun dari level 2 menjadi level 1.

Karena, saat ini pencapaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kendal sudah lebih dari 80 persen, sementara kegiatan vaksinasi di semua kecamatan masih terus berlangsung.

Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mengatakan, syarat untuk menjadi PPKM level 1, yakni vaksinasi Covid-19 minimal sudah mencapai 70 persen, padahal Kabupaten Kendal sudah mencapai 80 persen.

Syarat lainnya, adalah sasaran vaksinasi untuk kelompok lanjut usia minimal harus sudah mencapai 60 persen.

“Saat ini vaksinasi lansia di Kabupaten Kendal sudah mencapai 55 persen, sehingga tinggal 5 persen yang harus dikejar,” katanya, Sabtu (13/11/ 2021).

Menurut Wakil Bupati Kendal, untuk mengejar kekurangan 5 persen bagi lanjut usia, Pemkab Kendal sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk menggerakan percepatan vaksinasi, terutama bagi warga lanjut usia.

Yaitu dengan mengumpulkan para kepala desa, lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas, hingga Kapolsek dan Danramil.

“Mereka akan turun ke lapangan hingga tingkat RT, dan jika berjalan dengan baik, Insya Allah target itu akan tercapai,” ujarnya.

Percepatan vaksinasi bagi lanjut usia juga direspon oleh PD Muhammadiyah Kendal. Seperti yang dilakukan pada kegiatan vaksinasi massal yang digelar selama enam hari, mulai tanggal 12 hingga 17 November 2021 yang memprioritaskan vaksinasi untuk lanjut usia.

Manajer Majelis Pembina Kesehatan Umum(MPKU) PP Muhammadiyah Distrik Kabupaten Kendal, dr. Manarul Ulfa mengatakan, sasaran vaksinasi kali ini diprioritaskan untuk kelompok lansia dan difabel.

Maka dari itu, panitia menyediakan armada untuk melakukan antar jemput bagi warga lanjut usia dan difabel yang kesulitan datang sendiri ke tempat vaksinasi.

“Kami bekerja sama dengan Lazismu untuk antar jemput para lansia dan difabel yang kesulitan datang sendiri ke tempat vaksinasi,” katanya.

Jika semua bergerak, mulai dari tingkat RT dengan didukung tokoh masyarakat dan tokoh agama, maka percepatan vaksinasi, termasuk vaksinasi bagi lanjut usia akan cepat tercapai.

Muhtarom(59) warga Desa Ngasinan Weleri yang mengikuti vaksinasi dosis dua di Rumah Sakit Islam(RSI) Weleri ini, mengaku senang. Karena setelah melakukan vaksinasi dosis pertama sekitar tiga bulan lalu, di balai desa setempat, dirinya belum sempat lagi mengikuti vaksinasi dosis dua.

Selain belum mendengar adanya vaksinasi dari desa, kondisi kesehatannya pun juga tidak memungkinkan karena sakit.

“Kemarin saya dijemput petugas menggunakan mobil untuk mengikuti vaksinasi dosis dua. Sehingga saya tidak repot datang mengendarai sepeda motor,”katanya.

Ia mengucapkan terimakasih kepada petugas yang menjemputnya untuk mengikuti vaksinasi dosis dua ini, sehingga ia merasa lega sudah tidak vaksin lagi.

Meski demikian, ia tetap akan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah, karena dengan mematuhi protokol kesehatan ini, penyebaran Covid-19 bisa tertangani.Sapawi