blank

JEPARA (SUARABARU.ID) – Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) melalui Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah (PSAA) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara bekerjasama dengan PCINU Jerman adakan Seminar Nasional dengan tema “Santri Membumi, Santri Mendunia”. Minggu (31/10/2021).

Kegiatan seminar ini dilaksanakan secara daring dari Ruang Seminar Gedung Rektorat Lantai 1 Kampus Unisnu Jepara melalui zoom meeting dan kanal youtube Aswaja Nahdliyyah Channel serta Unisnu Jepara Channel. Bertindak sebagai narasumber ialah Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, M.Rodlin Billah dan Pembina Mata Air Jepara, KH. Adib Khoiruzzaman, S.Ag., M.Pd.

Seminar dipandu oleh Kepala Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah Unisnu Jepara, Ahmad Saefudin, S.Pd.I., M.Pd.I. Dua topik utama yang diulas narasumber dalam agenda tersebut adalah “Diaspora dan Kontribusi Santri Bagi Peradaban Global” dan “Sistem Kaderisasi Santri di Era Society 5.0.”

Rektor Unisnu Jepara, Dr. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag., dalam paparan keynote speech-nya menyampaikan bahwa sekarang ini santri tidak hanya dituntut aktif di dalam pesantren tetapi harus mampu mengembangkan keilmuannya ditengah-tengah masyarakat.

Dalam paparan materinya Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, M.Rodlin Billah secara umum menjelaskan revolusi industri didorong oleh berbagai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi sehingga santri harus bisa mengikuti kemajuan teknologi yang ada.

“Santri harus bisa berkolaborasi dengan dunia sains, yang menggabungkan antara ilmu pesantren dan ilmu sains sehingga dapat menghasilkan kebermanfaatan ilmu bagi masyarakat luas pada umumnya,” ujar M.Rodlin Billah

Sedangkan Pembina Mata Air Jepara, KH. Adib Khoiruzzaman, S.Ag., M.Pd. menjelaskan pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang santri. “Santri harus dapat mengembangkan kompetensinya serta tidak menghindarkan diri dari perkembangan dunia teknologi. Santri harus merespons perubahan keadaan sosial masyarakat yang semakin cepat perubahannya karena  teknologi,” tandasnya.

Hadepe