blank
Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jateng & DIY, Agus Pratiknyo. Foto: Dok/ist


SEMARANG (SUARABARU.ID) –
Terlepas dari ancaman virus Covid-19 yang kini menurun drastis, belakangan ini masyarakat dikejutkan banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) angkutan orang dan barang yang mengakibatkan korban jiwa.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jateng & DIY, Agus Pratiknyo, Jumat (29/10/2021).

Menurut Agus, kecelakaan yang tiba-tiba banyak terjadi belakangan ini tidak terlepas dari efek pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir 2 tahun.

Karena menurutnya, pandemi Covid-19 telah menghantam semua bidang usaha di seluruh dunia, tidak terkecuali sektor angkutan orang dan barang yang ada di Indonesia.

“Saat ekonomi mulai bergerak akibat telah menurunnya penularan virus Covid-19, ternyata banyak menciptakan kegagapan di segala lini, seperti kelangkaan biosolar yang sedang melanda seluruh Pulau Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga terjadinya banyak kecelakaan lalu lintas,” ungkap Agus.

Agus menjelaskan, banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi belakangan ini salah satunya disebabkan imbas dari minimnya perawatan terhadap kendaraan angkutan barang, akibat telah terjadi perang harga, karena adanya tekanan ongkos muat dari pihak industri sebagai pengguna jasa angkutan barang.

“Selama pandemi banyak kendaraan angkutan barang yang tidak bekerja, jadi tidak ada pemasukan. Akibatnya mereka banyak yang tidak bisa melakukan perawatan kendaraan dengan baik, beli spare parts dan ban secara asal-asalan, tidak peduli kualitasnya, pokoknya yang murah asal bisa buat jalan saja,” jelas dia.

Kini, sambung Agus, sopirnya banyak yang sedang melakukan pemanasan membiasakan diri lagi menyetir jarak jauh, setelah mereka jarang bekerja karena pandemi Covid-19.

“Belum lagi beberapa diantaranya sedang kurang konsentrasi dalam mengemudi, karena kebingungan dililit hutang akibat sering tidak bekerja,” tsndas Agus.

Ning