blank
Usai melakukan Upacara Hari Sumpah Pemuda, Ganjar (kanan), mengajak mahasiswa dan pelajar dari Aceh dan beberapa daerah lain untuk memperbaiki makam pahlawan Aceh, Pocut Meurah Intan. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, langsung teringat pejuang perempuan asal Aceh, Pocut Meurah Intan, saat mengikuti upacara Sumpah Pemuda yang digelar Forum Persaudaraan Antar-Etnis Nusantara, Kamis (28/10/2021). Sebab, nama asrama Aceh yang menjadi tempat upacara itu, juga diberi nama pahlawan berjuluk Singa Betina.

Ganjar sebelumnya mendapat informasi, Pocut Meurah Intan meninggal di Blora dan dimakamkan di sana. Dia dimakamkan di makam Desa Tegalsari Blora. Dan dari informasi yang didapatkannya, makam Pocut Meurah Intan ternyata kurang terawat.

Langsung saja, ketika selesai upacara Ganjar mengajak para mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora. Selain ziarah, Ganjar mengajak mahasiswa itu gotong royong merawat makam Pocut Meurah Intan.

BACA JUGA: Curas, Jajaran Reskrim Polsek Pedurungan Amankan Satu Tersangka

”Iya saya dengar informasi, ada pejuang perempuan dari Aceh yang dibuang sampai ke Blora dan meninggal di sana. Saya ingat beliau saat masuk ke sini, karena asrama mahasiswa Aceh ini dikasih nama beliau,” katanya.

Menurut informasi, makam Pocut Meurah Intan saat ini tidak terlalu terawat. Hal ini disayangkan, karena dia adalah orang hebat. Untuk itu, dia mengajak mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora dalam waktu dekat. Tujuannya untuk berziarah sekaligus gotong royong membersihkan dan merawat makam itu.

”Ternyata kawan-kawan mahasiswa Aceh ada yang pernah ke sana, dan melihat kondisinya. Memang kurang terawat. Maka saya akan ajak mereka untuk bersama-sama datang, kita bersih-bersih dan merawatnya. Saya ajak mereka biar merasa memiliki,” ucapnya.

BACA JUGA: Sederet Kado Istimewa di Hari Ulang Tahun Ganjar Pranowo

Tidak hanya mahasiswa Aceh, Ganjar juga mengajak mahasiswa daerah lain yang ikut dalam forum itu untuk membantu. Siapa pun mereka, dari daerah mana pun bisa bergabung dalam kegiatan ini.

”Tidak hanya dari Aceh tentu saja, siapa pun mahasiswa nanti yang mau ikut, mau bersama-sama bersih-bersih dan merawat diperbolehkan. Nanti kalau perlu saya yang bangun,” pungkasnya.

Ajakan ini tentu saja disambut antusias para mahasiswa dan pelajar Aceh di Semarang. Mereka mengatakan tidak sabar, untuk bersama-sama datang ke makam Pocut Meurah Intan untuk melakukan perawatan.

BACA JUGA: Kapolsek Kebonagung Polres Demak Diganti Panit Ditreskrimum Polda Jateng

”Kami tentu sangat antusias dan tidak sabar untuk itu. Kami senang sekali diajak, pasti kami support. Karena memang kondisi makamnya tidak terawat,” kata Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Ahmad Jihan Muzakki.

Dirinya juga sangat mengapresiasi Ganjar, yang mengajak mahasiswa Aceh untuk merawat makam Pocut Meurah Intan. Tidak hanya merawat, Ganjar bahkan ingin membangun makamnya agar lebih layak.

”Tentu itu hal yang luar biasa bagi kami. Pak Ganjar bukan orang Aceh, tapi mau untuk merawat makam pahlawan Indonesia, khususnya pahlawan dari Aceh. Tentu kami sangat senang dan bangga sekali,” pungkasnya.

BACA JUGA: Menag Gus Yaqut Cium Tangan Neneh Hasanah, Pengajar di Madrasah Selama 68 Tahun

Sekadar diketahui, Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan Aceh selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia. Semasa hidup dia dikenal garang saat berjuang memimpin pasukan gerilya melawan penjajah. Karena keberanian dan kegarangannya itu, dia mendapat julukan Singa Betina dari Belanda.

Pocut Meurah Intan dibuang ke Blora oleh Belanda pada tahun 1905. Di sana, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut.

Pocut Meurah Intan meninggal di usia sekitar 105 tahun. Dia dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari, Kabupaten Blora, pada 1937.

Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini