MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Muchamad Nur Aziz mengajak para santri terlibat membangun Kota Magelang. Santri harus menjadi agen kebaikan dalam berbagai hal, termasuk mempelopori pemberdayaan ekonomi umat.
Ajakan itu disampaikan Nur Azis saat membuat acara Webinar Series #1 dengan tema ‘Semangat Resolusi Jihad untuk Pemberdayaan Ekonomi Momentum Kolaborasi dan Akselerasi semua Umat, dalam rangka Hari Santri Nusantara 2021 PC NU Kota Magelang, Minggu (24/10).
Hadir secara virtual dalam webinar itu Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah, Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo KH Muhammad Yusuf Chudlori, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Hakim, dan Ketua Umum PB PMII, M Abdullah Syukri.
Wali kota menerangkan, Kota Magelang adalah kota kecil tapi menjadi pusat poros ekonomi Magelang Raya atau Kedu Raya. Maka dari itu harus inovatif, sehingga mampu menangkap peluang dalam poros pertumbuhan ekonomi tersebut.
‘’Kami memiliki program 1.500 wirausaha baru untuk menumbuhkan semangat entepreneur di Kota Magelang. Melalui berbagai program yang diluncurkan oleh OPD itu boleh diakses seluruh masyarakat termasuk santri dan pondok pesantren,’’ katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Gus Yusuf mengatakan, penyelenggaraan Hari Santri bersamaan dengan bulan Rabiul Awal kelahiran Nabi Muhammad Saw. Rasulullah merupakan idola dan teladan para santri.
‘’Sejak kecil Nabi Muhammad sudah memiliki jiwa entepreneur, sehingga menginjak remaja beliau menjadi pengusaha sukses. Ini yang harus diteladani para santri untuk menumbuhkan kewirausahaan di tengah masyarakat,’’ ujarnya.
Maka dari itu momentum, lanjutnya, Hari Santri dan Maulid Nabi Muhammad harus dijadikan penyemangat untuk membangun perekonomian dengan meneladani Rasulullah.
Salah satu sifatnya Rasulullah adalah al amin, dapat dipercaya. Sifat ini menjadi kunci sukses untuk menjadi entepreneur sejati.
‘’Yang membedakan santri dengan yang lainnya adalah memiliki modal doa. Al Fatihah tidak hanya digunakan untuk shalat saja, tapi berbagai aktivitas usaha selalu dilapisi doa Al Fatihah. Jadi Al Fatihan ini segalanya bagi santri,’’ tambahnya.
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah mengatakan, partisipasi masyarakat dalam menumbuhkan perekonomian sangatlah penting. Termasuk dalam konteks ini Nahdlatul Ulama, mengambil peran dan tanggungjawab pemberdayaan ekonomi umat atau rakyat.
‘’Melalui momentum hari santri ini saatnya untuk berkolaborasi antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat termasuk NU untuk bersama-sama membangkitkan ekonomi ummat,’’ terangnya.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Lukman Hakim mengemukakan, dengan adanya kebijakan pemerintah pusat dipadu dengan kebijakan pemerintah daerah melalui Perda Pesantren, akan menjadi pintu masuk untuk menghidupkan pemberdayaan ekonomi melalui pesantren.
Pesantren akan menjadi lembaga pemberdaya ekonomi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penulis : Prokompim/Pemkotmgl
Editor : Doddy Ardjono