blank
Personel Polsek bersama Tim Medis dari Puskesmas Selogiri, melakukan penanganan dan pemeriksaan korban tewas gantung diri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dipanggil-panggil namanya tidak menjawab, Ny W (65), ternyata telah meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Kapolsek Selogiri AKP Agus Syamsudin, melalui Humas Polres Wonogiri, Jumat (22/10), menyatakan, korban adalah warga Dusun Dukuh, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Kejadiannya berlangsung Kamis (21/1). Korban tinggal sendirian di rumah, karena anaknya merantau ke Jakarta. Penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, masih dalam penyelidikan petugas.

Diduga karena putus asa oleh derita sakit asam urat yang menahun dan tak kunjung sembuh, meski telah diobatkan ke mana-mana.

Orang yang pertamakali menemukan korban gantung diri adalah Ny Sarmi (80), warga Dusun Dukuh. Kepada petugas, tetangga korban ini menyatakan, pagi itu berupaya memanggil-manggil Ny W tapi tidak ada jawaban.

Curiga telah terjadi sesuatu, Ny Sarmi, mendatangi ke rumahnya dan menemukan Ny W gantung diri di emperan rumah dapur.

Kain Stagen

Temuan kasus raja pati ini, segera diberitahukan kepada Saksi Teguh (55) yang kemudian melaporkannya ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Selogiri.

Personel Polsek Selogiri bersama Tim Medis dari Puskesmas, segera mendatangi ke rumah korban untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan.

Hasilnya, tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan dan menyimpulkan korban tewas karena henti napas, sebab lehernya terjerat kain stagen yang dipakai gantung diri.

Tim Medis dari Puskesmas yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) pencegahan Covid-19, menyatakan, hasil tes swab antigen menyatakan korban negatif corona.

Usai pemeriksaan, jenazahnya kemudian diserahkan ke pihak keluarganya dengan disaksikan pamong desa, untuk dimakamkan di pemakaman setempat.

Bambang Pur