blank
Bupati Kebumen meletakkan batu pertama pembangunan sarana wisatas di Pantai Mliwis Kecamatan Ambal.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meresmikan  Gerakan Ambal  Kinasih (Karya Indah Prestasi, dalam upaya mendukung Ambal sebagai wilayah kecamatan di Kebumen yang peduli terhadap budaya, lingkungan dan pariwisata.

Peresmian berlangsung di Kawasan Pantai Mliwis, Kecamatan Ambal, Selasa (19/10). Bupati menyampaikan bahwa Ambal memiliki banyak potensi yang dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Bahkan bisa melengkapi kuliner sate Ambal yang sudah go nasional.

“Dengan Gerakan Ambal Kinasih ini, bisa menjadi semangat bagi masyarakat seluruh Kecamatan Ambal untuk mengembangkan potensinya masing-masing. Ambal dari dulu punya kekhasan tersendiri. Ada sate yang terkenal serta punya garis pantai yang indah, pertaniannya maju, banyak jambu kristal di sini. Patut untuk dikembangkan,”ujar Arif Sugiyanto.

blank
Bupati Arif Sugiyanto menanam alpokat di kawasan wisata Pantai Mliwis Kecamatan Ambal.(Foto:SB/Ist)

Bupati juga mendorong setiap desa di Kebumen memiliki potensi wisata atau kearifan lokal yang bisa dikembangkan. Ke depan, Kebumen akan diarahkan menjadi kota wisata. Pemerintah daerah pun siap berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk pengembangan sebuah desa.

“Upaya pemberdayaan masyarakat dengan segala potensi yang ada harus terus kita gali dan kita kembangkan. Karena kita semua sedang bekerja keras untuk menghapus kemiskinan  ekstrim di Kebumen hinggal nol persen,”tutur dia.

Bupati menyatakan, sektor wisata bisa menjadi media yang paling cepat untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Jadi setiap desa harus punya pengembangan wisata desa masing-masing. Bahkan bisa ditopang BUMDES dengan memanfaatkan dana desa.

Arif Sugiyanto pun menegaskan, segala kebijakan yang diambil, orentasinya harus bisa memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat Kebumen. Bukan mewakili kepentingan pribadi atau golongan. Ia pun menyingung pertanggungjawaban seorang pemimpin terhadap sumpah jabatan.

“Menjadi pemimpin itu pertanggungjawabannya bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Karena itu kewenangan seorang pemimpin tidak boleh disalahgunakan hanya untuk kepentingan pribadi, atau golongan. Orentasinya untuk kesejahteraan masyarakat,”tandas Bupati.

Komper Wardopo