SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang membuka kegiatan pelatihan program kemandirian bagi 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kalapas Semarang, Supriyanto menjelaskan, pelatihan ini diberikan untuk membentuk warga binaan yang unggul dan mempunyai kepribadian yang baik, serta mempunyai keahlian sebagai bekal hidup mandiri selama di Lapas dan di luar Lapas setelah bebas nanti.
“Pelatihan ada enam seasion, pertama latihan kemandirian bidang pertanian, penjahitan, membatik, produksi bakery, anyaman rotan dan cutton bud,” jelas Supriyanto, Kamis (14/10/2021).
“Diharapkan pelatihan ini mampu mengubah image negatif masyarakat terhadap warga binaan dan menjadikan warga binaan yang lebih produktif,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MoU kerja sama antara Lapas Semarang dengan Dinas Pertanian Kota Semarang, Bank Mandiri, Yayasan Solafide Semarang, PT Philnesia Indonesia, PT. Zong Tuo Trade, Yayasan Kinanthi Wastra Batik Semarang, Yayasan AIK Snack dan Bakery.
Kepala Dinas Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menerangkan, menjadi petani merupakan sebuah profesi. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali WBP dalam meningkatkan harkat dan martabatnya.
“Kualitas, kuantitas dan seni dalam mengembangkan produknya serta jenis pemasaran sangat dibutuhkan demi terwujudnya kehidupan yang sejahtera,” jelas Hernowo.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Kemitraan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta Vice Presiden Bank Mandiri yang turut memfasilitasi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut juga dimeriahkan penampilan Alpasis Band yang beranggotakan para narapidana Lapas Semarang untuk menghibur para tamu.
Ning