JAYAPURA (SUARABARU.ID)– Dua pesenam ritmik Jawa Tengah yang tampil di nomor serba alat, Zaskia Dwi Yusnita (Simpai, Pita) dan Norika Dinda Putri Alian (Gada, Bola), belum bisa berbuat banyak di ajang multi even empat tahunan PON XX/Papua.
Langkah mereka dihentikan para pesenam ritmik Indonesia yang sudah berpengalaman di cabor ini. Tetapi kekalahan ini dianggap sebagai pelajaran yang berharga, karena atlet-atlet yang diturunkan Tim Senam Jateng masih muda usia.
”Mereka masih duduk di bangku sekolah SMA, sedangkan lawan-lawan kami para pesenam senior Indonesia, yang sudah punya prestasi hebat. Tapi saya bangga dengan penampilan Zaskia dan Dinda, karena mereka tampil lepas tanpa beban,” kata Tommy Soenyoto, Manajer Tim Senam Jateng, dalam keterangannya usai lomba yang digelar di Istora Papua bangkit, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (8/10/2021).
BACA JUGA: Jusuf Kalla Dukung Tim Penanaman Pohon Kurma MAJT
Menurut dia, langkah Zaskia dan Dinda masih panjang untuk bisa berprestasi lebih baik lagi di masa mendatang. Zaskia di nomor Simpai hanya meraih poin 8.850, Pita 10.550. Sedangkan Dinda (Bola 10.650, Gada 10.800)
”Nanti mereka kita matangkan dulu, sekaligus persiapan menghadapi PON mendatang. Saya yakin prestasi mereka akan bisa meningkat. Di PON kali ini menjadi pengalaman berharga bagi kedua,” imbuh dia.
Dalam final nomor Ritmik kali ini, tampil sebagai bintang panggung adalah pesenam asal DKI Jakarta, Nabila Evandestiera. Pesenam yang berencana mengakhiri keikutsertaannya di PON itu, merebut tiga medali emas sekaligus, yakni nomor Serba Bisa Perorangan, Simpai, dan Gada.
Bela panggilan akranya, memang memutuskan pensiun dari ajang PON, setelah tiga kali membela kontingen DKI Jakarta, yakni pada PON 2021 Riau, 2016 Jawa Barat, dan 2021 Papua. Namun meski pensiun dari PON, Bela tetap fokus berkompetisi di SEA Games Vietnam, yang hingga kini belum diputuskan waktu pelaksanaannya.
Riyan