blank
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memantau ribuan pelajar dan masyarakat Sukoharjo yang menjalani vaksinasi dosis 1 di Wisma Boga, Solo Baru Sukoharjo, didampingi Kabidhumas dan Dirlantas Polda Jateng, Sabtu (02/09/2021). Foto : Istw

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Persiapan dalam penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pelajar se-Solo Raya, ditandai dengan vaksinasi pelajar. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengecek vaksinasi massal pelajar di Sukoharjo.

Kapolda Jateng menjelaskan, salah satu fokus sasaran vaksinasi saat ini adalah pelajar dan mahasiswa. “Berdasar aturan Kementerian Pendidikan, daerah yang sudah masuk PPKM level 3, dapat melaksanakan proses pembelajaran tatap muka (PTM). Untuk polres jajaran Polda Jateng mengakselerasi pemberian vaksin pada pelajar dan mahasiswa, termasuk juga kalangan komunitas seperti komunitas nelayan dan sebagainya,” jelas Kapolda di di Wisma Boga, Solo Baru Sukoharjo, didampingi Kabidhumas dan Dirlantas Polda Jateng, Sabtu (02/09/2021).

Secara umum, tambahnya, warga tervaksin di Jawa Tengah sudah mencapai 62 persen. Namun, percepatan vaksinasi akan terus digelar dengan menggandeng berbagai unsur di masyarakat.

Kapolda juga mengapresiasi komunitas Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Solo Raya yang berpartisipasi aktif, sehingga vaksinasi dengan sasaran pelajar, mahasiswa dan masyarakat itu bisa tergelar.

” Ada 3.500 dosis yang disediakan di lokasi ini. Adapun target vaksinasi hari ini ada di sembilan titik dengan capaian vaksinasi mencapai 10.000 dosis vaksin Sinovac,” ujar Ahmad Luthfi.

Berbagai raut muka tampak di kalangan pelajar yang mengikuti vaksinasi. Hal itu dialami pelajar SMP yakni Agus (15). Dia merasa takut melangkahkan kaki saat memasuki Wisma Boga.

“Takut, mau disuntik,” kata pelajar yang duduk di bangku kelas IX SMP Grogol tersebut. Dia yang tidak pernah disuntik harus mau divaksin karena syarat untuk bisa ikut PTM harus divaksin.

“Mau gak mau, ya harus berani,” kata Agus sembari melangkah untuk menjalani proses skrining dari petugas vaksin.

Hal serupa juga dirasakan Aisyah (11). Pelajar SMP itu juga mengaku, sedikit takut untuk disuntik vaksin jenis Sinovac.  “Pasti ada ya perasaan takut. Tapi, demi kesehatan bersama ya harus dilawan,” katanya.
Absa