KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Para peternak ayam petelur di Kebumen dewasa ini kelimpungan. Sebab harga telur ayam makin anjlok hingga Rp 16.000/kg. Akibatnya mereka menyimpan telur hingga 40 ton.
Pengurus Asosiasi Peternak Petelur Ayam Kabupaten Kebumen Taufik Hamzah SIP kepada Suarabaru.id Kamis (30/9), mengungkapkan, jumlah peternak ayam petelur di daerahnya saat ini sekitar 150 orang.
Mereka semua kini ikut terkena imbas akibat rendahnya harga jual telur. Sedangkan harga pakan ayam semakiin mahal.”Kami berharap Pemkab Kebumen segera turun tangan membantu mengatasi persoalan ini. Bagaimana pun kami telah berkontribusi menyediakan telur ayam bagi kebutuhan warga,”tandas peternak ayam petelur warga Kecamatan Karanganyar itu.
Menurut Taufik Hamzah, harga pokok penjulaan (HPP) telur ayam semestinya Rp 20.000/kg agar peternak bisa bernafas atau balik modal. Namun dengan merosotnya harga seperti saat ini seorang peternak yang memiliki 4.000 ekor ayam menghasilkan sekitar 150 kg telur/hari bisa menderita kerugian sampai Rp 500 ribu per hari.
Untuk itu Taufik beserta sekitar 150 peternak ayam petelur meminta kepada Pemkab Kebumen dan DPRD menunjukkan keberpihakan kepada nasib peternak. Dia mengharapkan Pemkab yang memiliki BUMD serta membina koperasi bisa membeli telur ayam peternak Kebumen untuk dipasarkan kepada para PNS untuk dikonsumsi.
Demikian pula koperasi di Kebumen perlu membantu peternak ayam agar bisa menyerap telur ayam produksi peternak lokal. Pihaknya menjamin telur ayam produksi peternak lokal jauh lebih berkualitas. Sebab barang masih segar atau baru serta lebih bagus dibanding telur pasokan dari luar daerah.
“Hitungan kami harga telur minimal Rp 19.000 agar peternak tidak terus merugi.Bila kami tidak ditolong, tak bisa membayangkan berapa kerugian setiap harus kami tanggung,”keluh dia seraya menambahkan, saat ini peternak lokal baru bisa mencukup 10 persen dari kebutuhan telur di Kebumen.
Komper Wardopo