JEPARA(SUARABARU.ID)-Pemerintah Kabupaten Jepara menganggap kasus Stunting pada anak di daerah Jepara menghkawatirkan dan perlu segera ditanggulangi. Karena itu, digelar Rembuk Stunting demi menanggulangi angka kekerdilan yang mencapai 20.84% dari total 41.298 bocah dibawah lima tahun (balita).
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting adalah dengan pemenuhan protein hewani. Menurut penelitian, ikan lele mengandung protein tinggi yang baik untuk menunjang pertumbuhan ataupun perkembangan anak. Lele juga mengandung Omega 3 sangat dibutuhkan balita, ibu hamil, sampai usia lanjut.
Pada balita bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya omega-3 untuk perkembangan otak janin dikandungnya. Selain itu, kandungan ikan lele juga penting untuk perkembangan fungsi penglihatan dan saraf bayi. Memilih mengonsumsi omega-3 dari bahan makanan alami seperti ikan lele dengan kadar yang tidak berlebihan lebih baik dibandingkan mendapatkannya dari suplemen.
Berkaitan dengan hal ini, kelompok KKN 03 UNISNU yang beranggotakan Miranti Dwi Vasanti, Latifatus Sholikhah, Nur Istianah, Isnaini Nurhidaya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Zaqiyatul Munafi’ah dari Fakultas Sains dan Teknologi dengan dosen pembimbing lapangan Alfa Syahriar, Lc., M.Sy., melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Langon, Tahunan, Jepara dengan bekerjasama dengan UMKM Ternak Lele Pak Nasrun.
Dipilihnya UMKM ini karena lele dapat dijadikan media pencegahan stunting. Sayangnya tidak semua masyarakat mau mengkonsumsi ikan tersebut dengan berbagai alasan seperti berbau amis dan bosan dengan olahan lele yang hanya digoreng/dibakar. Oleh karena itu, Kelompok KKN 03 UNISNU memberikan pelatihan berupa pembuatan olahan kreatif nugget lele yang kaya protein.
Kelompok KKN 03 UNISNU berharap pengabdian masyarakat yang dilakukan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam permasalahan stunting dan menciptakan masyarakat yang mandiri dalam penanganannya.
Alvaros – Miranti