JEPARA (SURABARU.ID) – Banyaknya jumlah UMKM yang terus berkembang membuat para pelaku UMKM harus terus mengupgrade strategi pemasarannya dalam bersaing dengan bisnis usaha lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan Digital Marketing.
Sebab dengan menerapkan Digital Marketing, dapat membantu perusahaan menjangkau lebih banyak konsumen dibandingkan melalui metode konvensional. Selain itu, Digital Marketing juga lebih hemat biaya dan terukur.
Namun banyak pengelola usaha yang tidak menyadari pentingnya digital marketing dalam pengembangan pasar. Seperti halnya Sunhaji, pria 33 tahun yang tinggal di Desa Ngroto RT 02 RW 01. Sebelumnya ia hanya seorang karyawan di sebuah usaha kerajinan Namun Sunhaji akhirnya memutuskan untuk berhenti dan banting setir menjadi pengusaha gebyok.
Bermodalkan pengalaman dan tekad, Sunhaji mulai menjalankan bisnis gebyok. Pemasaran telah dilakukan secara offline dan online. Penjualannya hanya disekitar Jepara, Kudus dan Demak. Nama usahanya pun hanya dikenal dengan nama panggilan pemiliknya yaitu Sunhaji. Bahkan ia juga tidak memiliki logo usaha. Padahal Sunhajitelah memiliki 10 orang karyawan.
Bisnis tersebut akhirnya berbuah manis, karena produk Sunhaji dilirik pembeli. Namun strategi pemasarannya masih perlu dikembangkan lagi agar bisnis tersebut dapat bersaing dengan pelaku usaha yang lebih besar.
Bermitra Tim KKN UNISNU Jepara
Sunhaji akhrnya bertemu Tim KKN Unisnu Jepara dari kelompok 39 yang melaksanakan kegiatan pengabdian KKN di Desa Ngroto, dengan tema “ Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial” Angkatan XI TA.2020/2021. Sedangkan DPL kelompok 39 KKN UNISNU Jepara adalah Zahrotun Naisah, Lc., M.H.I.
Kelompok yang diketuai oleh Faruq dari prodi Hukum Keluarga Islam dan beranggotakan Roin Hanatus Saidah dari prodi Akuntansi, Maisy Wijaya Pengestika dari prodi Manajemen, Fami Amiyati dari prodi Akuntansi, dan Tika Sugiyarti dari prodi Ekonomi Islam membantu memberikan pendampingan dalam strategi pemasaran UMKM untuk mengatasi persaingan digital marketing.
Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat pelaku usaha dalam memasarkan produknya dimasa pandemi seperti ini. Hal ini dikarenakan tidak sedikit pelaku usaha mengalami kerugian besar sampai gulung tikar.
Setelah berdiskusi dengan tim KKN UNISNU, Sunhaji sepakat untuk merubah dan memberi nama usahanya menjadi “Wisma Gebyok” dan bersedia dibuatkan logo usaha agar lebih menarik minat pembeli. Pendampingan strategi pemasaran lainnya yaitu memasukkan nama UMKM ke titik lokasi Google Maps, akun bisnis melalui media sosial, pelatihan strategi penggunaan akun media sosial, dan pembuatan banner di tempat mitra.
Dengan adanya kegiatan kelompok mitra oleh tim KKN kelompok 39 ini sangat membantu pemilik usaha Wisma Gebyok dalam pemasarannya. “Sebelumnya saya tidak memiliki nama usaha, logo usaha, banner usaha dan akun bisnis. Namun setelah tim KKN UNISNU datang saya sangat terbantu,” ungkap Sunhaji.
“Saya senang bisa bermitra dengan tim KKN Unisnu hingga terbuka wawasan untuk mengembangkan pemasaran melalui online,” tambahnya. Manfaat memberikan pendampingan kepada mitra juga diungkapkan oleh DPL kelompok 39 KKN UNISNU Jepara, Zahrotun Naisah, Lc., M.H.I.
“Harapannya dengan adanya pendampingan tim KKN Kelompok 39 UNISNU Jepara, mitra bisa terbantu untuk mengembangkan bisnis usaha Wisma Gebyok dan meningkatkan pendapatannya melalui perbaikan pemasaran melalui digital marketing,”ujar Zahrotun.
Alvaros –Roin Hana