blank
Ahmad Zaenal yang tinggal di RT 09 RW 03 Desa Panggung., pemilik UD. Jarot Mandiri bersama Tim KKN Unisnu kelompok 89.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Panggung merupakan salah satu Desa yang berada di daerah pesisir pantai yang berada di  Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Mayoritas dari penduduk desa ini bekerja sebagai Nelayan. Jika musim sedang besahabat, hasil tangkapan ikan nelayan Panggung  melimpah.

Agar saat musim panen harga tidak jatuh, maka  di Desa Panggung banyak  juga usaha pengolahan ikan asin. Salah satunya  adalah  Ahmad Zaenal yang tinggal di RT 09 RW 03 Desa Panggung. Ia memiliki usaha  pengolahan ikan asin yang dikenal dengan nama UD. Jarot Mandiri.

blank
Kemasan Sambal Baby Cumi produk kemitraan UD Jarod Mandiri dan Tim KKN Unisnu Kelompok 89.

UD Jarot Mandiri telah berdiri kurang lebih selama 4 tahun. Sedangkan ikan yang di olah antara lain ikan yaitu ikan teri nasi, teri jengki dan ikan juwi. Untuk pengiriman ikan asin jenis juwi di kirim ke daerah Lampung Sumatra Selatan. Sedangkan ikan asin jenis teri nasi dan teri jengki dikirim ke Jakarta.

Dari produksi ikan ikan tersebut terdapat ikan sortiran yang tidak diikut sertakan dalam pengiriman yaitu cumi  kecil atau anakan cumi  Biasanya cumi   kecil ini hanya disimpan atau kadang dibuang.

Inovasi Mahasiswa Lahirkan Sambal Baby Cumi

Cumi kecil yang tidak dimanfaatkan dan bahkan kadang dibuang itulah yang kemudian menjadi program kemitraan antara UD. Jarot Mandiri dengan Kelompok 89 KKN Unisnu Jepara yang melakukan pengabdian di Desa Panggung.

Mereka terdiri dari Ila Safila Melenia, Titin Wakhidah, Arini Mayang Fauni dari Prodi Perbankan Syari’ah, Dimas Putra Tahta dari Prodi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum dan Ahmad Ardianto Prodi Tehnik Produk Fakultas Sains dan Teknologi yang di damping oleh Ibu Dosen Siti Aliyah, S.E., M.Si

blank
Tim KKN Unisnu Kelompok 89 dengan Perangkat Desa Panggung

Dari hasil diskusi bersama, akhirnya lahirlah inovasi Sambal Baby Cumi. Inovasi ini  untuk memanfaatkan ikan sortiran berupa cumi kecil  agar tetap bernilai ekonomis. Cara membuat produk baru yaitu sambel gurih baby cumi. Dinamakan sambal baby cumi karena bahan bakunya berasal dari cumi kecil atau anakan cumi.

Sebagai pengelolah ikan asin UD. Jarot Mandiri menyediakan bahan baku berupa cumi kecil sortiran dan Tim KKN kelompok 89 sabagai eksekutor untuk mengolah cumi sortiran tersebut menjadi sebuah sambel goreng gurih dan siap untuk dipasarkan.

Terkait dengan program kemitaan yang melah9rkan produk baru Sambal Baby Cumi, Ahmad Zaenal mengaku sangat senang karena dapat melakukan kerjasama dengan Tim KKN unisnu.  Disamping karena mendapat inovasi produk baru, juga dapat menambah nilai ekonomis dari cumi kecil yang biasanya kurag dianfaatkan.

“Saya sangat senang karena dapat membagikan Ilmu bisnis kepada kawula muda, dan semoga dapat dijadikan peluang bisnis yang lebih besar diwaktu yang akan dating, “ ujar Ahmad Zaenal.

Dengan diciptakannya inovasi produk baru oleh kelompok 89 diharapkan akan menjadi peluang bisnis baru dalam UD. Jarot Mandiri yang awalnya hanya mengirim ikan asin dapat ditambahkan olahan produk siap saji berupa sambel baby cumi. Selain itu juga dapat menambah profit bagi UD. Jarot Mandiri.

Alvaros