JEPARA (SUARABARU.ID) – UPPKS Bougenvile merupakan usaha milik desa Pekalongan yang bergerak dalam bidang usaha makanan basah dan ringan dengan jumlah anggota 14 orang. Namun sudah beberapa waktu, izin usaha produk rumah tangga ( P-IRT ) sudah habis masa berlakunya.
“Disamping itu juga belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk jenis makanan yang djual seperti keripik dan makanan catering,” ujar Ketua UPPKS Bougenvile, Sri Utari. Harapan kami, setelah pandemi ini menurun akan terus mengembangkan produksi.
Karena itu ketika UPPKS Bougenvile menjadi mitra Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisnu Jepara Kelompok 69, pengurusan perijnanan I menjadi salah satu prioritas. “Perijinan ini sangat penting sebab berkaitan dengan legalitas produk yang dihasilkan. Karena itu para mahasiswa menjadikannya salah satu pilihan,” ujar Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Naili Rohmah, S.Pd., M.Pd.
Adapun proses izin usaha yang di lakukan mahasiswa KKN Unisnu Jepara meliputi konsultasi syarat pengajuan P-IRT dan SLHS. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pemenuhan izin usaha adalah meliputi pengisian formulir, mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) yang diikuti oleh UPPKS Bougenvile, survey tempat produksi oleh Dinas Kesehatan, dan terakhir baru diperoleh sertifikat bila lolos memenuhi syarat dan ketentuan.
Pelaksanaan survei pemenuhan izin usaha ini telah ditinjau oleh 2 pengawas dari DKK Jepara, M. Al Farouq dan Rukmawati, pada hari Kamis, awal September 2021. “Rata-rata kesalahan para pengaju izin usaha saat survey adalah tidak membedakan cuci piring dengan tempat cuci tangan pegawai dan penataan tempat yang kurang rapi dan terstruktur”, ujar M. Al Farouq saat melakukan peninjauan.
Menurut M. Al Farouq, UPPKS Bougenvile sudah memenuhi syarat hanya perlu sedikit pembenahan pada label dan alur produksi. “Harapan kami rekomendasi dan sejumlah catatabn dapat segera dipenuhi,” ujar M. Al Farouq.
Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisnu Jepara Kelompok 69 terdiri 5 anggota dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yaitu Hilda Alma Tsania dan Annisa Fajriati dari Prodi Akuntansi serta Eva Hilyatus Ulil Fatul Nikmah, Resyika Nur Saqiyya Adinda dan Ine Safitri dari Manajemen.
Alvaros –
.