blank
UMKM konveksi seragam sekolah di Kudus mulai bergeliat seiring pembukaan PTM. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Turunnnya kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Kudus memberi dampak positif pada sektor UMKM di Kabupaten Kudus. Salah satunya adalah usaha konveksi baju seragam sekolah yang mulai bergeliat seiring diberlakukannya Pendidikan Tatap Muka.

Abdul Rouf, pemilik usaha Konveksi Barokah Putra Desa Padurenan mengaku turunnya level PPKM menjadi level 2 dan kembali diselenggarakannya PTM sangat berdampak bagi usahanya. Sebelumnya, pesanan dan penjualan seragam sekolah menurun akibat pembelajaran daring, namun seminggu setelah PTM pesanan seragam berangsur naik.

“Bulan bulan lalu seragam sekolah berhenti karena tidak laku. Minggu-minggu ini sudah mulai banyak orang yang beli seragam sekolah, stok sudah mulai laku, karena sekolah mulai belajar tatap muka,” kata Rouf, Senin (6/9).

Oleh karena itu, kata Rouf, pihaknya mendukung upaya Pemkab Kudus untuk terus menekan penyebaran Covid-19. Kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, akan terus dilakukan agar situasi pandemi di Kudus bisa terus terkendali.

“Saat pandemi, dampak ekonominya sangat terasa bagi kami. Dengan mulai menurunnya kasus, kami pelaku usaha sangat merasakan manfaatnya,”tandasnya.

Bupati Kudus Hartopo bersyukur geliat ekonomi masyarakat Kudus mulai terasa semenjak penurunan level PPKM. Hal ini tak lepas dari kesadaran masyarakat yang terus menaati kebijakan pemerintah guna menekan laju penularan Covid-19

“Optimis Insya Allah pertumbuhan ekonomi naik, kemarin sekolah tidak masuk tidak ada pesanan seragam katanya, begitu sekarang sudah masuk sudah mulai ada pesanan seragam, pakaian olahraga dan lain-lain,” ujarnya.

Meskipun angka Covid-19 di Kudus sudah jauh menurun, Bupati mengingatkan kepada para pelaku usaha supaya tetap disiplin protokol kesehatan. Upaya tersebut untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus, sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan lancar.

“Sudah di level 2 harapan kami bersama-sama dikondisikan pendisiplinan prokes, supaya Kudus segara pemulihan di bidang ekonomi,” pesan Hartopo.

Berdasarkan data per 4 September 2021, Pemkab Kudus mencatatkan nol kasus aktif Covid-19 yang berasal dari dalam wilayah. Sementara, 31 pasien Covid-19 yang tercatat merupakan pasien asal daerah lain.

Dari jumlah pasien aktif tersebut, hanya ada 2 pasien yang harus menjalani perawatan di RS rujukan. Sementara sisanya menjalani isolasi mandiri.

Tm-Ab

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini