KUDUS (SUARABARU.ID) – Lelang proyek tiga puskesmas di Kudus dengan nilai total Rp 5,3 miliar akhirnya gagal. Tender proyek dari Dinas Kesehatan Kudus tersebut kini tak terlihat lagi dalam laman resmi LPSE Kabupaten Kudus.
Tiga proyek yang tendernya dibatalkan tersebut diantaranya proyek renovasi Puskesmas Rendeng dengan pagu anggaran Rp 2,9 miliar.
Selanjutnya adalah renovasi Puskesmas Jati dengan anggaran Rp 1,3 miliar, kemudian Puskesmas Mejobo dengan anggaran Rp 1,2 miliar.
Sementara, hanya tersisa satu paket dengan nilai lelang terkecil yakni Puskesmas Tanjungrejo dengan anggaran Rp 927 juta, yang masih tersisa dan berjalan.
Berdasarkan jadwal yang ada, semestinya proses lelang sudah mencapai tahap verifikasi.
Gagalnya tender tiga proyek Puskesmas ini semakin menambah deretan kegagalan tender proyek di lingkungan Pemkab Kudus. Sebelumnya, proyek gedung Instalasi Bedah Sentral RSUD Kudus senilai Rp 29 miliar juga dibatalkan akibatkan adanya peretasan SPSE.
Selain itu ada juga proyek yang gagal lelang namun pada akhirnya dilakukan tender ulang seperti proyek gedung Mall Pelayanan Publik senilai Rp 6,2 miliar, Proyek rehab gedung Arsip PMD senilai Rp 646 juta, dan proyek PMT Balita senilai Rp 256 juta.
Baca juga:
Lelang Proyek Gedung IBS RSUD Senilai Rp 29 M Dibatalkan? Ini Faktanya
Proyek Mebeler Rp 1,5 M Disdikpora Kudus Gunakan Lelang Cepat untuk Kejar Waktu
Kepala Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kudus, Doni Tondo Setiaji saat dikonfirmasi membenarkan gagalnya proses lelang ketiga proyek Puskesmas tersebut.
Menurut Doni, proyek tersebut dinyatakan gagal lelang karena tidak ada peserta lelang yang mampu memenuhi syarat dalam dokumen pemilihan.
“Info dari Pokja,3 paket renovasi puskesmas dibatalkan karena tidak ada penawaran dari peserta yang memenuhi syarat dalam dokumen pemilihan,”kata Doni.
Doni menyebut, syarat spesifikasi teknis yang gagal dipenuhi peserta lelang merupakan kewenangan PPK dalam hal ini Dinas Kesehatan Kudus.
Disinggung apakah paket yang gagal lelang ini nantinya akan dilakukan tender ulang, Doni belum bisa memastikan.
“Belum ada keputusan apakah akan dilakukan tender ulang atau tidak,”ujarnya.
Tm-Ab