WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo M Albar didampingi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra M Aziz Wijaya membuka pelatihan wirausaha di BLK, setempat, Senin (30/8).
Pelatihan tersebut dikemas dalam “Eskalasi Startup 2021, Pengembangan Kompetensi Wirausaha Melalui Inkubasi Bisnis”, diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Wonosobo.
Wakil Bupati yang akrab disapa Gus Albar itu memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Di era tehnologi informasi seperti saat ini bisnis startup banyak digeluti kaum muda di berbagai tempat karena ke depan prospeknya sangat menjanjikan..
Menurutnya, kegiatan pelatihan seperti ini akan memunculkan tunas-tunas wirausaha yang inovatif dan kompetitif, sehingga siap bersaing pada level lokal, nasional bahkan global.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan Wabup Wonosobo, peluang terbukanya informasi bisnis kepada masyarakat semakin meningkat. Pelaku bisnis bisa memasarkan produk secara online.
“Saya harap pengembangan kompetensi ini dapat menambah pengetahuan dan skill untuk dapat mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan keterampilan mengakses dan mengelola teknologi. Menerapkan inovasi yang adaptif terhadap TI,” katanya.
Pihaknya meminta terapkan ilmu yang telah didapatkan dari kegiatan ini ke dalam bisnis yang tengah dibangun. Sehingga pondasi bisnis akan berdiri kokoh. Adaptif terhadap perkembangan zaman. Mampu berkompetisi daerah, nasional bahkan internasional.
Kepala Disnakerintrans Kristiyanto mengatakan pelatihan tersebut dilatarbelakangi pembangunan SDM menjadi prioritas pembangunan 2020-2024, yang diharapkan melahirkan SDM berkualitas dan berdaya saing.
20 Peserta
Dunia usaha dan dunia industri terus bergerak cepat. Mengalami perubahan yang kian pesat. Semua pihak, termasuk di dalamnya organ pemerintah harus mampu melihat dan membaca arah perubahan tersebut.
“Menyadari pentingnya posisi BLK, kami terus berupaya melakukan transformasi peran untuk memberi kontribusi bagi peningkatan ekonomi di Wonosobo melalui program pelatihan IT,” ujarnya.
Pelatihan bisnis startup, lanjutnya, tidak hanya berhenti pada penyelenggaraan pelatihan. Namun berorientasi pada pengembangan wirausaha sesuai potensi lokal dan melibatkan berbagai elemen untuk ikut memberdayakan dan mengembangkan bisnis.
Kristiyanto menambahkan, bersama berbagai elemen (akademisi, kalangan bisnis dan komunitas) yang ada di Wonosobo pihaknya terus berusaha mengembangkan penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Terutama pada sektor andalan yang sesuai potensi di sektor pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditopang oleh penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam lingkungan dan ekosistem kreatif mandiri,” paparnya.
Upaya ini dia harapkan memberi kontribusi nyata bagi lahir dan berkembangnya SDM. Khususnya angkatan kerja muda yang terampil, kreatif, dan produktif, serta memberi atmosfer bagi pengembangan ekonomi kreatif di Wonosobo.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta yang telah melewati proses seleksi administrasi dan wawancara. Mereka harapkan akan menjadi pioner bisnis start up di kalangan generasi muda milenial.
“Calon peserta adalah calon startup yang telah mempunyai rintisan usaha. Telah mempresentasikan ide dan praktek usaha yang tengah dirintis di hadapan dewan juri,” terangnya.
Sesuai jadwal pelatihan dilaksanakan secara penuh selama 3 bulan intensif, lewat seminar, workshop, pameran, pitching, challenge, coaching dan mentoring intensif.
Muharno Zarka