blank
Pengurus Daerah Aisyiah Jepara membeli cabe dengan harga yang jauh lebih tiggi untuk membantu mengurangi kerugian petani.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Harga cabe yang terus anjlok hingga mencapai Rp.4.000,- / kg, membuat para petani cabe di diberbagai daerah merugi. Termasuk di desa Banteng Mati Mijen Demak. Untuk dapat menolong para petani cabe ini,  Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jepara belum lama ini “kulakan” cabe dari Demak dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan di pasar.

blank
Petani lombok yang terancam merugi karena harga anjlok

Pembelian cabe  ini bertujuan membantu petani cabe di Demak, diantaranya Fauzi yang saat ini baru mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Harga di pasar Demak saat ini Kisaran Rp 3500-Rp. 4000 rupiah. Sedangkan Pengurus Daerah Aisyiah Jepara membeli dengan harga Rp 6.500.

Pembelian cabe  oleh PDA Jepara ini didahului dengan serimonial panen raya di lahan milik Fauzi. Hadir dalam acara ini Kepala Dinas  Pertanian Kabupaten Demak Agus Herawan, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Heri Wuryanta , perwakilan PDA Demak, Relawan ‘Aisyiyah  Demak , LAZISMU   Demak dan LazisMu Jepara serta  PDA Jepara yang diwakili oleh Umi Kulsum   sebagai MEK DA ( Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Daerah ‘Aiayiyah ).

blank
Pengurus Daerah Aisyiah Jepara ikut panen raya dan membeli dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Hadir juga Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penaggulangan Bencana Kusnitah  serta anggota Siti Rohmah beserta perwakilan LazisMu,  yaitu Rahmi serta 2 armada yang siap antar cabe merah keriting ke lokasi pemasokan di beberapa titik di Jepara yang sudah terbagi 2 wilayah utara dan selatan.

“Harapan kami dapat meringankan beban petani dengan memberikan selisih harga jika dibanding penjualan di pasar sekitarRp. 2.500,- / kg” ujar  Kulsum, pengurus PD Aisyiah Jepara.

Menurut Umi Kulsum, dari panen ini Fauzi mendapatkan hasil 12 kwintal. Sedangkan dari Jepara ambil sesuai dengan pemesan sebanyak 620 kg. “Lumayan  dapat  sedikit membantu mengurangi jumlah kerugian petani saat ini,” ujarnya.

blank
Pegurus Daerah Aisyiah Jepara, “kulakan” lombok untuk menolong petani

Harapan kami pak Fauzi dan petani lombok lainya tidak kapok menanam lombok. “Sebab bisa menimbulkan kelangkaan lombok hingga harganya melangit. Jika demikian maka masyarakat luas yang akan menanggung beban,” ujar Umi Kulsum.

blank
Menimbang cabe yang dibeli oleh PD Aisyiah Jepara

Kepada Fauzi, Umi Kulsum berpesan ketika harga jabe lagi jatuh, sebenarnya cabe merah bisa diawetkan. Caranya dikukus,  setelah empuk lalu tiriskan dan keringkan  diterik mata hari .  “Setelah itu simpan dalam wadah tertutup” papar Umi Kulsum. Kalau cabe sudah kering bisa tahan lama dan bahkan dijual dalam bentuk kering, atau diolah menjadi serbuk cabe, tambah Umi Kulsu.

Alvaros