SEMARANG (SUARABARU.ID) – BKIPM KKP Balai KIPM Semarang dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terus melakukan sinergi dan koordinasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Sejalan dengan program vaksinasi nasional, perbaikan ekonomi sudah mulai terlihat di dalam negeri khususnya bidang perikanan di Jawa Tengah.
Unit Pengolahan Ikan di Jawa Tengah tampak tetap tangguh dan konsisten menjaga jaminan mutu dan kualitas produk perikanan melalui pendampingan dan dukungan dari Otoritas Kompeten Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Daerah setempat.
Tercatat, hingga akhir Semester I unit ini masih mendapat kepercayaan dari pasar manca negara, dan kehadiran unit pengolahan ikan ini menjadi tumpuan bagi masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, menuju pemulihan dan perbaikan perekonomian.
Kepala Balai KIPM Semarang, Raden Gatot Perdana, menilai, indikator perbaikan ekonomi sudah mulai nyata terlihat baik dari sisi global maupun dalam negeri. Dari sisi global, berbagai indikator dini telah menunjukkan pemulihan diantaranya peningkatan volume ekspor, hingga kinerja ekspor impor.
“Sedangkan di dalam negeri, pemulihan ekonomi terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai meningkat sejalan dengan kasus Covid-19 yang semakin melandai,” katanya, Kamis (26/8/2021) siang.
Indikator perkembangan lalulintas ekspor perikanan Jawa Tengah menunjukkan pemulihan secara bertahap sejak Mei hingga Juli 2021 volume ekspor menyentuh 3.552 Ton selama Juli 2021 serta nilai ekspor secara signifikan meningkat dari 382 miliar menjadi 429 miliar.
Negara yang menerima produk perikanan Jawa Tengah sebanyak 18 Negara dan 56 Jenis komoditi perikanan yang diminati oleh pangsa pasar ekspor. Komoditi yang tercatat dalam top 5 komoditi ekspor unggulan baik dari frekuensi, volume maupun nilai adalah Daging Rajungan, Cumi-cumi, Surimi, Sisik Ikan, Udang, Ikan Kakap, Ikan Swangi dan Ikan Kuro.
“Perbaikan ekonomi bidang perikanan ini terutama terlihat dari kinerja ekspor Jateng pada bulan ini yang terserap ke sejumlah negara seperti China, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia dan Taiwan,” katanya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di bidang perikanan juga terlihat dari catatan Balai KIPM Semarang sebagai otoritas kompeten dari Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga akhir Semester I 2021 ini telah bertambah Unit Pengolahan Ikan Baru sebanyak 3 unit dan Instalasi Karantina Ikan milik swasta sebanyak 2 unit.
“Hal tersebut menjadi bukti dan energi baru dalam mendukung perbaikan ekonomi nasional di Jawa Tengah, dimana pergerakan roda ekonomi mulai terlihat,” katanya.
Gatot mengungkapkan, harapan kedepannya perbaikan perekonomian ini dapat terus membaik pada triwulan III 2021, terlihat dari berbagai indikator (jumlah frekuensi ekspor dan jumlah sertifikasi kesehatan ikan) yang meningkat, menunjukkan ekonomi terus membaik, sebagai cerminan ekspektasi konsumen, nilai ekspor dan volume yang terus bertumbuh.