WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ketua Bhayangkari Cabang Wonogiri, Ny Nadia Dydit DS, menyatakan, miris dan tega-teganya bayi secantik ini dibuang.
Orang pertama di jajajaran Bhayangkari Wonogiri ini, Rabu (25/8), memimpin anjangsana menjenguk bayi buangan tersebut, yang kini mendapatkan perawatan di Puskesmas Wonogiri II.
Anjangsana itu, melibatkan para pengurus Bhayangkari Cabang Wonogiri, dan Ketua Bhayangkari Ranting Wonogiri Kota Ny Dewi Krisyanto.
Juga hadir Kapolsek Wonogiri Kota AKP Dr Dwi Krisyanto SH, MM, MH dan Kanit Binmas Polsek Aiptu Sugiarto beserta Ketua PPA Polres Ipda Ririn.
Dalam kesempatan itu, Ketua Bhayangkari Wonogiri memberikan bingkisan bantuan perlengkapan bayi, melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Wonogiri II Dokter Antik Istiqomah.
Diplester Mulutnya
Sebagaimana pemberitaan kemarin, warga Wonogiri geger oleh kasus pembuangan bayi berjenis kelamin perempuan. Bayi itu diplester mulutnya dan berada dalam wadah kardus bekas mie instan.
Lokasi pembuangan bayi tersebut berada di dekat jembatan di tepi Jalan Gurame Nomor: 9 Lingkungan Donoharjo RT 05/RW 02, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri.
Bidan Puskesmas, Shinta Rositasari, yang memeriksa bayi tersebut, mengungkapkan, bayi perempuan tersebut memiliki berat badan 2,3 Kg dan panjang 46 CM.
Kondisi bayi itu hidup dan petugas medis mendiagnosis mengalami dehidrasi dan hipotermia. Ujung tali pusarnya dalam jepitan klem dan sudah dalam kondisi bersih.
Kasus pembuangan bayi ini, menjadi viral di media sosial (Medsos). Banyak nitizen mengecam tindakan ibu kandungnya yang tega membuang buah hatinya.
Di sisi lain, ada warga yang berminat mengadopsinya. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasusnya. Juga melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinkes.
Kepada warga masyarakat yang kebetulan memiliki informasi terkait dengan kasus tersebut, kiranya dapat membantu menyampaikan ke petugas.
Bambang Pur