SLAWI (SUARABARU.ID) – Berharap segera dibuka kembali, ratusan para pelaku usaha di lokasi Obyek Wisata (OW) Guci, Kabupaten Tegal rela divaksin di UPTD Pengelolaan Obyek Wisata Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Selasa (24/8/2021).
“Setelah divaksin mudah-mudahan OW Guci pulih dan dibuka kembali, bisa beraktifitas setidaknya pelaku usaha bisa ada pemasukan,” kata koordinator Satgas OW Guci, Jaenal (43).
Selama ini seluruh pelaku usaha tidak bisa beraktifitas karena meginjak tiga bulan OW Guci masih ditutup.
Jeanal menyampaikan, dampak tutupnya OW Guci bagaikan wisata hantu. Para pelaku usaha mengalami kerugian, terpaksa banyak yang menjual aset seperti menjual sepeda motor dan menjual simpanan perhiasan.
“Untuk bertahan hidup para pelaku usaha banyak juga yang alih profesi, ada yang bertani, ada yang merantau, jadi kuli proyek bangunan,” ungkap Jaenal.
Jaenal mengaku sudah berulang kali mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Tegal. Kemarin mendapat bantuan 900 kantong beras untuk para pelaku usaha OW Guci dan sampai sekarang masih saya usulkan karena jumlah pelaku usaha di OW Guci ada 1.073 orang masih ada yang belum dapat. Kita sedang menunggu.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal Saidno mengatakan, kalau hati kecil dan kejujurannya dibukanya kembali OW Guci lebih cepat akan lebih baik.
“Namun, kita kan taat aturan dengan apa yang dijadikan kebijakan pemerintah ternyata tadi malam diumumkan bahwa Kabupaten Tegal dalam inmendagri masih di level 3 yang mana dalam ketentuannya fasilitas publik termasuk tempat wisata ditutup sementara,” ujar Saido.
Saido mengaku sudahq berupaya, atas arahan Bupati pada 18 Agustus 2021 melayangkan surat kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri Pariwisata, ke Gubnernur Jawa Tengah agar ke khasan Guci ini yang merupakan daya tarik wisata tapi juga penduduknya berdomisili diwilayah Guci butuh dipikirkan.
Atas ke khasan itu Saidno berharap boleh dicoba operasional kembali dengan cara terbatas dan bersyarat. Terbatas misalkan untuk operasionalnya hanya 20 persen dulu. Dan bersyaratnya bisa yang sudah vaksin, kondisi badan sehat, diutamakan bagi warga masyarakat Kabupaten Tegal.
“Itu upayanya sehingga ada perguliran sehatnya utama tapi perekonomiannya biar ada yang menggeliat,” ujar Saidno.
Terpisah Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani menyampaikan, kegiatan vaksinasi di OW Guci Kabupaten Tegal menyasar 200 orang pelaku usaha.
Pihaknya masih terus menggenjot vaksinasi kepada warga masyarakat secara intents seperti warga Desa Gunungagung, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, selama ini belum tersentuh oleh pihak Pemerintah Kabupaten Tegal.
“Hari ini warga Desa Gunungagung ternyata mau divaksin. Ini yang pertama kali, vaksin untuk 140 orang dari Ibu Dewi Aryani loh,” Ungkap Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan Lina Agustina.
Nino Moebi