KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Seorang seniman Campursari, Sutim Seno Wardoyo atau Sutim Kayangan, nekad berjalan kaki 13 Km dari Karanganyar untuk menemui Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di Pendopo Rumah Dinas, Rabu (18/9).
Berbaju hitam dan mengenakan blangkoan, dirinya bermaksud mengadukan nasib para seniman yang sudah dua tahun tidak bisa pentas akibat adanya kebijakan pembatasan sosial, seperti PPKM Darurat atau level 4 ini.
Sutim berjalan dengan membawa plang bertuliskan “Seniman juga manusia, berhak hidup dan butuh makan”. Pria itu juga memikul orgen kesayangan yang selama dua tahun menganggur.
Ia mengaku, akibat tidak diperbolehkan pentas, barang-barang di rumah telah dijual satu persatu untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
” Tujuan saya untuk menyampaikan aspirasi seniman Kebumen semoga kami diperhatikan. Semoga dengan aksi saya ini para seniman di Kebumen bisa terbantu mencari nafkah untuk makan,” jelasnya.
Sutim berharap, meski ada kebijakan pengetatan aktivitas sosial, para seniman masih diberikan ruang berekspresi guna menyalurkan bakat dan minatnya. Sebab, hanya itu kemampuan bertahan hidup yang bisa dilakukan.
“Harapannya apa pun kebijakan dari pemerintah yang sekiranya menguntungkan seniman agar bisa kami diberi kesempatan. Seandainya kami boleh pentas dengan protokol kesehatan atau bagaimana. Saat ini yang punya hajat ketakutan, mau nanggap ketakutan, mau nanggap dibubarkan kami seniman mau makan apa kalau begini terus,”tukasnya.
Bupati Ikut Prihatin
Kedatangan Sutim disambut baik oleh Bupati Arif Sugiyanto. Bupati turut merasa prihatin dengan kondisi para seniman saat ini. Pihaknya berjanji, akan memulai kegiatan berkesenian dari Pendopo Rumah Dinas, supaya mereka bisa berkarya dan mendapatkan rezeki.
Arif Sugiyanto menyampaikan, PPKM Darurat adalah kebijakan Pemerintah Pusat, bukan kebijakan daerah. Namun ia akan mencari jalan tengah untuk bisa mengakomodasi apa yang menjadi tuntutan para seniman.
Menurut Bupati, tidak hanya seniman, kondisi ini juga dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Akan tetapi yang paling penting di sini adalah menjaga keselamatan masyarakat menjadi hukum tertinggi yang harus dipatuhi.
“Untuk mengakomodasi para seniman ini, kita nanti akan menyiapkan pentas seni yang dipusatkam di Pendopo. Tiap kecamatan nanti digilir untuk tampil. Tentu sifatnya terbatas, dan tetap menjaga protokol kesehatan. Yang terpenting bakat mereka bisa tersalurkan,”ujar Arif Sugiyanto.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, PPKM masih berlanjut hingga tanggal 23 Agustus 2021. Kondisi Covid-19 di Kebumen masih tinggi, yang masih dirawat masih ada 300 an orang. Namun Bupati optimistis, pada bulan September mendatang aktivitas sosial sudah bisa dikendorkan.
Menurut Bupati, masyarakat saat ini semakin sadar untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), dan vaksinasi terus digalakkan oleh pemerintah. Dia berpesan masyarakat agar tidak kendur dalam menjalankan prokes.
“Kita sama-sama berharap bulan depan, angka covid-19 sudah bisa terus menurun, sehingga pengetatan bisa dikurangi,”jelas mantan polisi itu.
Komper Wardopo