blank
Ilustrasi ati suri. Foto: Ist

blankGUMAH, tetangga saya tahun 1975 keluarga dan oleh tetangga diyakini sudah meninggal, namun tiba-tiba dia hidup kembali. Awalnya dia sakit. Pukul 21.00 saat diajak bicara hanya diam. Karena dianggap sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan, paginya mau dimandikan, namun tiba-tiba  dia “hidup” lagi.

Yang unik, pada genggaman tanganya ada batu hitam sekilas bentuknya seperti mata cincin. Dan selama batu itu dipegang, dia tidak doyan nasi dan jenis makanan lain hingga perutnya hanya mau kemasukan air putih saja.

Saya mendengar kisah itu saat kelas III SLTP ketika Gimah jagong di rumah kerabat saya yang sedang persiapan akan punya kerja yaitu mengkhitankan anaknya. Bahkan saat itu Pak Kades dan para sesepuh desa pun ikut mendengarkannya.

Menurutnya, saat dia sudah “mati” dia berjalan pada tanah lapang yang hanya ada satu pohon besar untuk berteduh. Semua berjalan tanpa alas kaki menuju tempat yang indah. Namun untuk itu harus melewati jembatan kecil yang dibawahnya ada lobang besar penuh api dan ada banyak manusia menangis dan menjerit.

Gimah termasuk dari sekian orang yang berhasil meniti jembatan itu, namun ketika dia sudah sampai pintu taman bunga yang sangat indah itu, oleh yang menjaga, dia disuruh untuk kembali. Saat dia mau kembali itu oleh sang penjaga dia diberi batu hitam. Kata penjaga pintu, dia belum saatnya masuk taman indah itu.

Sesaat kemudian, Gimah terbatuk-batuk dan dia sadar bahwa saat itu dia berada di rumah sendiri dan disitu banyak tetangga dan kerabat berkumpul melayat karena dia dianggap sudah meninggal.

Dan yang aneh itu, setelah dia “hidup” kembali itu tampak pada telapak kakinya pada bengkak dan mengalami luka bakar. Keajaiaban lain,  pada telapak tangan Gimah terdapat batu hitam. Dikisahkan, keajaiban batu hitam itu selama masih menempel pada tubuhnya, walau dia tidak makan atau minum,  dia tetap sehat.

Bahkan siang hari dia masih tetap bekerja  memikul ketela, dll. Keajaiban lain, selama 40 hari, setiap dia mau makan atau minum, tiba-tiba dia bersendawa lalu tenggorokannya serasa dilewati makanan dan minuman yang dikehendaki. Misalnya dia ingin makan sate, sessaat kemudian dia bersendawa rasa sate, dan setelah itu kenyang.

Yang berkaitan dengan bidadari? Boleh jadi disurga sana nanti itu hanya “rasa”-nya saja. Yaitu, disaat ingin “kumpul” tahu-tahu sudah puas dan asyik, atau sensasi lain yang kita tidak mampu mengkhayalkannya,  karena kenikmatan surga itu sesuatu yang belum terlintas dalam pikiran manusia.

Pada tahun yang kelima setelah kejadian itu, tiba-tiba Gimah ingin menjadi manusia normal. Caranya, batu hitam (akik) itu ditelan lalu melakukan aktivitas rutin paginya, yaitu BAB ke kali.

Dia meyakini dengan cara itu agar batunya keluar. Setelah batu itu di-“larung” tiga hari kemudian dia menjadi manusia normal, yang lelah, lapar, dan juga haus. Dia yang semula tidak doyan nasi, daging, dan jenis makanan lain, secara bertahap dia kembali menjadi manusia normal.

Pada tahun 80-an, setiap kali  saya bertemu ketemu Gimah, pesan yang disampaikan adalah, “Le, jangan sekali-kali mengganggu istri orang ya, siksa di sana (akhirat) sangat berat. Saya sudah melihat dan mendengar jeritannya.”

blank
Ilustrasi ati suri. Foto: Ist

Mati Suri, Spiritual?

Bagaimana fenomena ini dalam pandangan psikolog? Mati secara awam adalah berhentinya denyut nadi dan pernapasan, padahal tidak demikian. Dalam dunia Emergency Medis, orang yang sudah tidak ada denyut nadi dan napas itu belum tentu mati.

Bahkan dia masih bisa ditolong dengan BHD (Bantuan Hidup Dasar) menggunakan cara “Resusitasi Pijat Jantung” (RJP). Tuhan menciptakan manusia lebih hebat dari makhluk setengah robot (Cyborg) dalam film Terminator.

Manusia itu dikarunia kemampuan bertahan hidup disegala medan dan mati yang sebenarnya adalah tiadanya kehidupan pada setiap bagian tubuh. Biasanya yang dijadikan acuan itu dengan mengukur gelombang otak, terutama batang otak. Jika datar (bentuk flate) dia bisa dinyatakan mati.

Ketika seseorang berada diantara mati dan hidup (mati suri, koma) pada dasarnya seperti sedang tertidur, dengan derajad yang sangat dalam sehingga denyut nadi dan napasnya lemah dan halus sehingga tidak terdeteksi secara indrawi.

Ketika orang mengalami tidur, dia bisa masuk alam mimpi, sehingga sensasi, rasa dan pengalamannya bisa beragam, aneh, unik, dan tidak masuk akal. Disini alam bawah sadar sangat dominan. Ketika alam bawah sadar aktif, semua memori yang tersimpan dari sejak dalam kandungan sampai saat itu akan muncul bebas tanpa kontrol dari critical factor yang logis.

Kalau dalam Islam, orang yang mati itu akan masuk alam barzah (alam kubur) dan tidak bisa hidup lagi, karena pintu kematian itu verbooden, dan hanya bisa dilewati satu arah, dan tidak bisa pula putar balik, apalagi sampai dia hidup kembali.

Yang masih menjadi pertanyaan adalah keberadaan akik hitam pada telapak tangan saat Gimah “hidup” kembali, dan selama tiga tahun dia tidak makan nasi, dan hanya minum air putih.

Masruri, praktisi dan konsultan metafisika tinggal di Siarahan, Cluwak, Pati