(SUARABARU.ID) – Jalan berliku harus dilalui pembalap Formula 1 (F1) dari tim Alpine-Renault, Esteban Ocon, sebelum akhirnya meraih kemenangan pertamanya pada Grand Prix (GP) Hongaria, 1 Agustus lalu.
Ocon (24), pria berkebangsaan Prancis, mengucapkan terima kasih kepada rekan setimnya, Fernando Alonso, sehingga bisa menembus finis di posisi pertama setelah melakukan 78 start di F1.
Kisah Esteban dimulai saat masuk program pembalap muda Lotus dan memenangi Formula 3 dan GP3.
Mercedes kemudian merekrut pembalap kelahiran Evreux ini untuk masuk program pembalap mudanya.
Mercedes punya peran penting dalam karier Ocon sehingga dia membuat debut sebagai pembalap reguler F1 pada pertengahan musim 2016.
Esteban mengisi kekosongan tempat di tim Manor Racing yang saat itu ditinggal Rio Haryanto karena masalah sponsorship.
Selama periode 2017 hingga 2018, Ocon membela tim Force India menggantikan Nico Huelkenberg.
Padamusim 2019, Ocon harus melongo karena tak ada yang bisa membantunya mendapat kursi balap di F1 selepas terdepak.
Dia lantas hanya jadi pembalap simulator Mercedes pada musim 2019, sebelum akhirnya keberuntungan datang karena dia resmi dibajak Renault untuk F1 2020.
Keberhasilan Ocon juga memberikan kemenangan pertama bagi Alpine di balapan jet darat.
Alpine menjadi nama keempat tim yang berbasis di Enstone, Inggris itu yang berhasil memenangi minimal satu balapan di F1 setelah Benetton, Renault, dan Lotus.
Menurut Prinsipal Tim dan CEO Alpine F1 Laurent Rossi, GP Hongaria merupakan simbol ketangguhan Esteban dan seluruh skuad Alpine F1.
‘’Untuk bertahan membutuhkan kerja luar biasa di belakang layar. Ada tim yang mengatur bahan bakar, ban, interval, dan pit stop. Bagi Ocon, ini juga dan jelas merupakan titik balik dalam karier balapnya. Ini penahbisan sekaligus bukti nyata dari bakatnya,’’ ungkap Laurent Rossi.
rr