ambulans
Untuk memberikan kesan tidak menakutkan masyarakat, mobil ambulans hasil swadaya Pemerintah Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang dirubah warnanya dari putih menjadi merah muda. Foto: Dok. Pemdes Menoreh.

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Biasanya mobil  ambulans yang biasa membawa pasien sakit  mempunyai warna khusus yakni putih.

Namun, ambulans milik Pemerintah Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang  ini berbeda dengan ambulans lainnya. Yakni, berwarna  pink ( merah muda).

“Semula mobil ambulans milik Pemdes Menoreh ini, warnanya sama dengan mobil-mobil ambulans lainnya yakni putih. Tetapi, kemudian dirubah warnanya menjadi pink untuk memberikan kesan tidak menakutan,” kata Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana Desa ( LPBD)  Desa Menoreh, Markus Njoto Nugroho.

totok
Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana Desa ( LPBD) Desa Menoreh, Markus Njoto Nugroho. Foto: Yon

Markus Njoto Nugroho, perubahan warna mobil ambulans berplat merah AA9506 AT tersebut dilakukan sejak seminggu lalu itu  merupakan ide dari Kepala Desa Menoreh Sutedjo dan didukung oleh seluruh perangkat desa dan LPBD setempat.

Menurutnya, warna merah muda dipilih  untuk mobil ambulans  yang merupakan swadaya pemdes setempat sejak lima tahun lalu, agar berkesan centil dan tidak menakutkan.

Selain itu, perubahan warna dari semula putih menjadi merah muda ini, juga untuk membedakan dengan ambulans lainnya yang melintas di jalan raya.

Karena warna yang berbeda dan khas tersebut, mobil ambulans tersebut mendapatkan julukan tersendiri. Yakni “Si Legem” atau si manis.

“Dalam Bahasan Jawa, Legem mempunyai arti manis. Dan karena warnanya yang pink tersebut, juga hampir mirip dengan kiasan yang berarti manis,” kata pria yang akrab dipanggil Totok ini.

Totok menjelaskan, selama pandemic ini mobil ambulans tersebut sudah berkali-kali melayani  melayani masyarakat setempat.

Yakni,  untuk mengantar atau mengambil pasien atau jenazah  yang terpapar covid-19 dari dan ke rumah sakit rujukan baik di wilayah Kabupaten maupun Kota Magelang.

“Bahkan, dalam satu hari  bisa mengantar tiga   sampai empat  pasien ke rumah sakit rujukan,” katanya.

Meskipun mobil tersebut dirubah warnanya, tetapi saat mengantar atau mengambil pasien yang terpapar covid-19,  perlengkapan lainnya seperti sirine tetap dibunyikan  sebagai penanda ada mobil khusus yang harus didahulukan melintas.

Ia menambahkan, meskipun sudah memiliki mobil ambulans secara swadaya, namun Pemkab Magelang masih berencana tetap memberikan fasilitas mobil ambulans seperti yang diberikan ke desa-desa lainya.

“Nantinya, bila mobil ambulans dari bantuan Pemkab Magelang tersebut turun, “Si Legem” ini tetap dioperasionalkan untuk mobil ambulans. Sedangkan, mobil ambulans bantuan dari pemerintah akan dijadikan mobil siaga desa,” imbuhnya. Yon