blank
Dengan kreativitasnya, mahasiswa Upgris mampu membuat hand sanitizer. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Di tengah pandemi yang belum usai, mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris), berupaya mengerahkan kemampuannya, untuk bisa membantu pemerintah menangani covid-19. Upaya mereka adalah, memproduksi sendiri cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

Gerakan mulia itu sejalan dengan semangat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang mengajak para mahasiswa untuk terlibat dalam penanganan pandemi covid-19. Ajakan yang disampaikan melalui video itu, mendapat respons di linimasa Twitter, dengan trending tagar #MahasiswaJateng.

Para mahasiswa kreatif itu seluruhnya jurusan Pendidikan Biologi. Di antaranya Sajati, Bekti Suryanto, Risqi Ramayanti, Khoirrul Marom, dan Siti Musapana.

BACA JUGA: Mahasiswa Harus Tetap Kreatif Lahirkan Karya, Ini yang Dilakukan Prodi Despro Unisnu Jepara

Para mahasiswa itu memanfaatkan keilmuannya, dengan membuat cairan pembersih tangan sendiri, di Laboratarium Biologi Upgris.

Perwakilan mahasiswa, Sajati mengatakan, pihaknya memproduksi hand sanitizer sendiri sejak awal pandemi berlangsung. Mahasiswa memproduksinya untuk ikut serta mencegah penyebaran covid-19. Mereka memproduksinya baik untuk memenuhi kalangan sendiri, lembaga, perusahaan, dan juga untuk kepentingan aksi sosial.

”Dulunya ada penyuluhan pencegahan virus corona. Selain ada penyuluhan, kita juga memproduksi hand sanitizer untuk dibagi-bagikan. Awalnya untuk aksi sosial,” kata Sajati, yang ditemui di sela-sela memproduksi cairan pembersih tangan di Laboratorium Biologi Upgris, Kamis (29/7/2021).

BACA JUGA: Baznas Wonosobo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Seperti Apa?

Mahasiswi asli Semarang ini menuturkan, setiap kali proses produksi berlangsung, mereka dibantu oleh Kepala Laboratorium Biologi Upgris, Dr Muhammad Syaipul Hayat, dan beberapa tenaga laboratorium.

Cairan pembersih tangan buatan mahasiswa itu terbagi menjadi dua, yaitu spray dan gel. Untuk spray, bahannya adalah alcohol, H2 O2, gliserol, essential oil, dan aquades. Sedangkan gel, yaitu aquades, H2 O2, gliserin, pengental atau carbomer, tea, alkohol, dan essential oil.

Kepala Laboratorium Biologi Upgris, Dr Muhammad Syaipul Hayat menambahkan, pihaknya memang mendukung penuh mahasiswa untuk membuat cairan pembersih tangan. Hal itu merupakan kepedulian mahasiswa di tengah pandemi seperti sekarang. Selain juga untuk mengaplikasikan salah satu mata kuliahnya, yang membuat cairan pembersih tangan dan kepedulian sosial.

BACA JUGA: Peneliti AstraZeneca asal Indonesia ini Tepis Hoax Seputar Vaksin Covid-19

Alhamdulilah, dari awal produksi awalnya sekitar 70-100 liter per bulan. Belakangan dengan adanya kegiatan PPKM Darurat ini, membuat masyarakat semakin memproteksi diri dan permintaan makin tinggi. Produksinya sekarang 200-300 liter per bulan,” kata Syaipul.

Dia menilai, aksi membuat cairan pembersih tangan itu, selain memupuk jiwa sosial, juga menumbuhkan semangat mahasiswa berwirausaha. Sejumlah aksi sosial yang telah mereka lakukan, di antaranya bekerja sama dengan beberapa lembaga yang melakukan aksi sosial. Termasuk nanti akan melakukan gerakan peduli sosial.

Presiden mahasiswa Upgris, Muhammad Rizqi Arfanda menyampaikan, mahasiswa tergerak untuk melakukan aksi kepedulian sosial. Khususnya untuk mereka yang berada di dalam Kota Semarang. Termasuk rencana aksi sosial pada Jumat (30/7/2021).”

Target utama kita adalah rakyat. Kita menyebutnya itu solidaritas BEM Upgris, dan mahasiswa peduli rakyat. Target kita menyadarkan kepada rakyat ataupun warga Indonesia. Khususnya di Semarang ini sadar akan pentingnya protokol kesehatan, dan mematuhi 5M,” sebut Rizqi.

Riyan