BLORA (SUARABARU.ID) – Bupati Blora H Arief Rohman SIP, MSi menyampaikan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Arief Rohman menyampaikan hal itu sesaat setelah mengikuti arahan Menko Marves RI, Minggu petang kemarin.
“Hasil evaluasi menunjukan kita masih di level 3, saya minta untuk tidak jemu-jemunya menekankan protokol kesehatan di mana pun kita berada. Langkah-langkah strategis apa yang akan kita ambil, kita tunggu inmendagri nya dulu setelah itu kita tindak lanjuti dengan mengeluarkan surat edaran. Sekali lagi saya minta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blora untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada,” kata Bupati.
Adapun perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Blora mulai hari Minggu 25 Juli 2021, untuk jumlah kasus positif mencapai 11.630 dengan penambahan 47 kasus pada hari ini. Angka kesembuhan ada penambahan 51 menjadi 10.381.
Sedangkan yang masih dirawat di RS mencapai 117, dan isolasi mandiri 293. Adapun kasus meninggal hari ini ada penambahan 7 menjadi 839. Hadir dalam rakor ini Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Kalakh BPBD, Kepala Dinsos P3A, Kepala DPMD, Kepala Dinkominfo, Kepala Kesbangpol serta jajaran Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD.
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Blora beserta jajaran mengikuti pengarahan Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan terkait Evaluasi PPKM Level 4 Jawa-Bali secara virtual pada Minggu petang di Ruang Pertemuan Setda.
Menko Marves RI, Luhut Binsar Panjaitan dalam arahannya menyampaikan bahwa sesuai evaluasi PPKM Level 4, Jawa Tengah menunjukkan trend penurunan meskipun belum terlalu signifikan.
“Jawa Tengah ada penurunan kasusnya, meskipun ada perubahan tetapi masih relatif tinggi positivity rate nya. Sementara Blora, sesuai dengan standart asesment WHO masih dalam posisi Level 3 dalam rentang 26 Juli – 2 Agustus 2021,” kata Luhut.
“Mohon perhatian teman-teman Gubernur serta Bupati/Walikota agar dua minggu kedepan ada perbaikan, dan angka-angka ini harus makin baik. 3 T (testing, tracing, dan treatment) menjadi sangat penting dalam pelaksanaan PPKM Level 1-4. Dan saya minta Kepala Daerah untuk melaksanakan percepatan penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat terdampak,” pinta Menko Marves.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri RI Muhamad Tito Karnavian menekankan bahwa relaksasi tidak berarti kembali ke normal dan menjadikan masyarakat abaikan protokol kesehatan.
Kegiatan olahraga dan seni yang cenderung mengundang penonton tidak diperbolehkan. Dan sekali lagi saya minta kepada seluruh kepala daerah untuk memperhatikan pengusaha harian/pengusaha kecil/PKL terdampak agar betul-betul dibantu dan pengambilan keputusan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
“Yang perlu ditekankan adalah PKL benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Setelah nanti terbit inmendagri tolong segera ditindaklanjuti dengan surat keputusan/surat edaran,” ucap Mendagri.
“Bantuan sosial agar segera diturunkan untuk membantu masyarakat terdampak dan apabila ada yang tidak masuk dalam DTKS, silakan kepala daerah mengambil kebijakan strategis untuk mengatasinya.
Kepala daerah serentak semua turun menyalurkan bansos. Daerah yang paling tahu siapa saja yang belum terima. Spirit new normal life perlu kita gaungkan kembali,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Menteri kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam arahannya meminta dua hal kepada kepala daerah yang mengikuti rakor evaluasi ini.
“Dua hal yang perlu perhatian Gubernur/Bupati/Walikota yaitu pertama pastikan satgas oksigen dibantu monitor ketersediaan oksigen, yang saat ini menjadi hal yang sangat urgent dan kedua pastikan ketersediaan obat untuk masyarakat yang terpapar covid-19,” ungkap Menkes.
Kudnadi
Pengarahan Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan terkait Evaluasi PPKM Level 4 Jawa-Bali secara virtual di Ruang Pertemuan Setda.